Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah masih bisa bergerak menguat di kisaran Rp 14.800 hingga Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS) dengan sentimen yang menarik.
Satu diantara sentimen itu, lanjut Ariston, yakni dengan tingginya minat pasar terhadap obligasi pemerintah Indonesia.
"Hal tersebut bisa mendukung penguatan rupiah hari ini," ujarnya di Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Baca: Jawaban Soal TVRI SMA, Jumat 15 Mei 2020, Pembelajaran Usaha Kaus Tie Dye dan Furnitur
Baca: Donald Trump Berkeliling Pabrik APD di Pennsylvania Tanpa Pakai Masker
Baca: PP Muhammadiyah Keluarkan Edaran Pelaksanaan Salat Idul Fitri saat Pandemi Covid-19
Sementara, ekspektasi masih memburuknya data-data ekonomi karena wabah telah memberikan tekanan turun untuk aset berisikom
Namun di sisi lain, ia menambahkan, mulai aktifnya perekonomian di beberapa negara pandemi memberikan sentimen positif ke pasar.
"Pergerakan aset berisiko pagi ini kelihatannya beragam, ada yang positif dan ada yang negatif," pungkasnya.