Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Pusat Pemantauan Ekonomi India (CMIE) mengatakan bahwa tingkat pengangguran di India berada pada angka 24 persen untuk minggu yang berakhir 17 Mei lalu.
Angka ini tetap tidak berubah dari angka pada minggu sebelumnya.
Kendati demikian, menurut laporannya, tingkat partisipasi tenaga kerja justru naik menjadi 38,8 persen karena industri mulai beroperasi kembali secara bertahap setelah pemberlakuan sistem penguncian (lockdown) secara nasional untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
"Setengah jalan di bulan Mei, tampaknya tingkat pengangguran berada di kisaran tingkat yang sama, seperti pada bulan April," kata CMIE.
Baca: Terpapar Corona, Penjualan Truk Fuso Turun 28 Persen
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (21/5/2020), menurut lembaga itu, pemberian sedikit relaksasi saat lockdown diterapkan sejak 20 April lalu pun belum memiliki dampak positif pada menurunnya angka pengangguran.
Baca: Cerita Haru Perjuangan Dokter Tangani Pasien Covid-19, Minim Tenaga Medis, Kerja Tanpa Libur
"Tingkat pengangguran yang terus-menerus tinggi ini mengindikasikan bahwa sebagian besar tenaga kerja yang bersedia kembali bekerja ini tidak dapat menemukan pekerjaan yang sesuai," jelas CMIE.
Baca: Ada PSBB Warga Berjubel di Pasar, Wali Kota Bogor Bima Arya: Marah Iya, Kesel Iya. . .
Data statistik menunjukkan, pengangguran di kawasan perkotaan India lebih tinggi 27 persen dibandingkan dengan kawasan pedesaan yang hanya 23 persen.
Sementara tingkat partisipasi tenaga kerja yang ada di kota ternyata lebih rendah yakni sebesar 34 persen, jika dibandingkan dengan di kawasan pedesaan yang mencapai 41 persen.