Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demo antirasisme membela George Floyd terus berlanjut di berbagai penjuru Amerika Serikat, termasuk di Gedung Putih yang terletak di Washington DC.
Para agen rahasia yang bertugas mengamankan para pejabat negara pun terluka hingga Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump harus diamankan di bunker.
"Chaos di suatu negara biasanya melemahkan nilai tukar negara tersebut," ujar Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Tribunnews di Jakarta, Senin (1/6/2020).
Menurutnya, pelaku pasar mengkhawatirkan prospek kedepan dari aksi demo di Negeri Paman Sam tersebut, apakah akan berlarut-larut atau tidak.
"Bila berlarut-larut, tentunya akan mengganggu perekonomian. Ekonomi terganggu, nilai tukar dolar akan melemah," kata Ariston.
Dia menambahkan, indeks dolar AS hari ini terlihat ambruk terhadap mayoritas mata uang, termasuk terhadap rupiah jika diperdagangkan.
"Kalau pasar keuangan indonesia buka hari ini, rupiah bakal ikut menguat. Sementara,
Harga emas menguat hari ini karena pelemahan dolar AS dan minat terhadap aset aman meninggi," pungkasnya.