TRIBUNNEWS.COM – Awal bulan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka menguat ke Rp 14.505 per dolar AS, Selasa (2/6/2020), pukul 09.22 WIB.
Berdasarkan data Bloomberg, posisi menguat 0,12 persen dibandingkan penutupan Jumat (29/5/2020), yakni Rp 14.610 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp 14.502 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan kondisi kerusuhan di AS membawa sentimen positif pada pergerakan mata uang ibu pertiwi yang berhasil menguat signifikan.
“Rupiah mendapatkan dorongan penguatan terhadap dollar AS karena kondisi demo rusuh di AS yang berpotensi menganggu aktivitas ekonomi AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Ariston menambahkan, pasar juga masih merespons positif rencana pembukaan kembali sebagian aktivitas ekonomi di tengah pandemi yang masih berlangsung.
Namun, potensi perang dagang AS dan China dapat menahan penguatan tersebut.
Apalagi, China berencana menunda pembelian barang pertanian dari AS.
Ariston memprediksikan rupiah hari ini akan berada pada kisaran support Rp 14.500 per dolar AS - Rp 14.450 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.700 per dolar AS.
Dilansir Kontan.co.id, rupiah menguat bersama mayoritas mata uang lainnya.
Ringgit Malaysia memimpin penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS, dengan penguatan 0,51%, sedangkan rupiah ada di posisi kedua.
Kemudian, rupee India menguat 0,10%, baht Thailand menguat 0,10%, dan yuan China menguat 0,06%.
Sementara dolar Taiwan menguat 0,06%, dolar Singapura menguat 0,007% dan dolar Hong Kong menguat 0,001%.
Lalu, bagaimana kurs rupiah terhadap dolar di 5 bank besar Indonesia?
Baca: Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Jadi Rp 920 Ribu Per Gram
Baca: Klaim Token Gratis PLN Juni 2020, WA ke 08122-123-123 atau LOGIN www.pln.co.id