“Ini tentu saja kebijakan yang erat moneter yang serta mendukung stabilitas, kepercayaan dari investor dalam dan luar negeri untuk ekonomi kita,” ucapnya.
Di sisi lain, inflasi juga tercatat sebesar 2,1 persen.
Indikator stabilitas ekonomi membaik lainnya adalah kupon SBN yang sempat tinggi kini di lelang terakhir sudah berada di level 7,2 persen.
“Dalam proses pemulihan ekonomi telah menstabilkan pasar, kepercayaan investor menguat, terlihat dari mulai masuk arus modal asing investasi portofolio SBN dari minggu ke minggu,” jelasnya.
Nilai Tukar Rupiah Berpeluang Terus Menguat di Tengah Pandemi
Perry Warjiyo sebelunnya mengatakan, nilai tukar rupiah masih berpeluang menguat saat pandemi virus corona (Covid-19).
Terlebih, saat ini Indonesia mulai menerapkan new normal atah tatanan kehidupan baru dimana roda perekonomian mulai bergerak.
Perry memprediksi, rupiah bisa bergerak di level Rp 14.200-an per Dollar Amerika.
Baca: Perilaku Pengguna Angkutan Udara Dapat Berubah Pasca-Wabah Covid-19
Baca: AirAsia Tawarkan Reschedule Penerbangan Tanpa Biaya hingga 31 Desember 2020
Hal itu disampaikan Perry usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi terkait penerapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan perubahan postur APBN tahun 2020 melalui video conference yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (3/6/2020).
“Alhamdulillah tadi kami juga laporkan dengan koordinasi yang erat tadi nilai tukar rupiah yang dulu di awal-awal April pernah Rp 16.400, Alhamdulillah dengan koordinasi yang erat tadi sekarang itu diperdagangkan di Rp 14.200,” kata Perry.
Ia juga memprediksi, tatanan new normal akan semakin mengangkat nilai tukar rupiah. Bahkan, masih bisa menguat terus.
“Kami juga masih melihat peluang ke depan untuk nilai tukar rupiah yang menguat,” ujarnya.