TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil empat komisaris baru PT Adhi Karya setelah dirombak oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019 pada Kamis (4/6/2020), Dewan Komisaris PT Adhi Karya dirombak.
Dalam perombakan itu, terdapat empat komisaris baru menggantikan komisaris lama.
Mayjen (Purn) TNI, Dody Usodo Hargo sebagai Komisaris Utama menggantikan Fadjroel Rahman, Cahyo R Muzhar sebagai komisaris menggantikan Bobby A A Nazief, Yustinus Prastowo sebagai komisaris menggantikan Wicipto Setiadi, dan Widiarto sebagai komisaris menggantikan Rildo Ananda Anwar.
Baca: Siapa Dody Usodo Hargo? Komisaris Utama PT Adhi Karya yang Gantikan Fadjroel Rahman
Berikut profil dari 4 komisaris baru PT Adhi Karya:
1. Mayjen (Purn) TNI Dody Usodo Hargo
Dody Usodo Hargo merupakan mantan Perwira TNI AD.
Terakhir ia menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun) melalui mutasi Panglima TNI Hadi Tjahjanto dengan Nomor Nomor Kep/292/III/2019, tanggal 19 Maret 2019.
Setelah pensiun, ia menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Baca: Sebut Nama Fadjroel dalam 37 Blunder Pemerintah soal Virus Corona, Effendi Gazali: Senyum Saja Pak
Semasa di TNI, Dody Usodo Hargo menjabat sebagai Staf Khusus Kasad.
Beberapa jabatan strategis pernah diemban Dody Usodo Hargo antaralain Wakil Komandan Jenderal Akademi Militer TNI pada 4 Januari 2018 dan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 23 November 2016.
Dikutip dari TribunJabar, Dody sebelumnya juga pernah menjadi dosen di Seskoad dan pernah menjadi Komandan Korps Siswa (Dankorsis).
Dody Usodo Hargo lahir di Kertosari, Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada 5 Maret 1961.
Ia lulus dari Akmil di tahun 1984 dan berpengalaman dalam bidang Infanteri.
Masa kecil Dody Usodo sampai dengan usia 11 tahun berdomisili di Sumbar, karena bapaknya berdinas di sana selaku prajurit TNI AD.
Menamatkan pendidikan SD di SDN Trayu tahun 1973 dan SMP Perkebunan Merbuh tahun 1976 (Singorojo, Kabupaten Kendal).
Selanjutnya menamatkan SMAN 1 Kendal tahun 1979/1980 atau yang sekarang menjadi SMAN 1 Kendal, yang merupakan satu-satunya SMA Negeri se-Kabupaten Kendal dan menyelesaikan S1 dalam bidang ilmu pemerintahan tahun 2000, dan S2 bidang sumber daya manusia tahun 2012.
2. Cahyo R Muzhar
Cahyo Rahardian Muzar merupakan pejabat di Kementerian Hukum dan HAM yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Adminsitrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM.
Sebelum menjabat sebagai Dirjen AHU Kemenkumham, Cahyo pernah menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Dirjen AHU.
Ia juga pernah menduduki jabatan Direktur Otoritas Pusat dan Hukum Internasional (OPHI).
3. Yustinus Prastowo
Dikutip dari Kompas.com, Yustinus Prastowo merupakan staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Ia dikenal sebagai akademikus sekaligus praktisi perpajakan di Tanah Air.
Pria kelahiran Yogyakarta itu malang melintang sebagai Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis ( CITA).
Dikutip dari laman resmi CITA, Prastowo mengawali karier sebagai abdi negara di Direktorat Jenderal Pajak (1997-2010).
Baca: Adhi Karya Renovasi RS Akademik UGM untuk Jadi RS Darurat Covid-19
Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tersebut kemudian terjun sebagai aktivis sosial dan terlibat dalam berbagai kegiatan advokasi dan penelitian, di antaranya bersama perkumpulan Prakarsa, Komisi Anggaran Independen (KAI), Transparency International Indonesia (TII), Indonesia Corruption Watch (ICW), Internasional NGO Forum on Indonesia Development (INFID), Tifa Foundation, Oxform, dan The United States Agency for International Development (USAID).
Pengalaman di dunia konsultan diperoleh saat bergabung sebagi Tax Manager di SF Consulting, Tax Partner di RSM AAJ, dan Senior Advisor di Enforce Advisory.
Sejak 2014, ia mendirikan Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) sekaligus menjabat sebagai Direktur Eksekutif.
Prastowo juga terlibat dalam kelompok kerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Pokja APBN) Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla (2014), menjadi anggota Tim Optimalisasi Penerimaan Perpajakan (TOPP) Kementerian Keuangan (2015), dan sebagai Anggota Penasihat Tim Reformasi Perpajakan serta Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai Kementerian Keuangan sejak Desember 2016.
Pada 13 April 2020, Yustinus Prastowo diangkat sebagai Staf Khusus Menkeu Sri Mulyani di bidang Komunikasi Strategis.
4. Widiarto
Widiarto merupakan pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Berdasarkan laman resmi Kementerian PUPR, saat ini Widiarto menjabat sebagai Inspektur Jenderal KemenPUPR.
Widiarto lahir di Yogyakarta tahun 1960.
Sebelum menduduki jabatan Inspektur Jenderal KemenPUPR, Widiarto pernah menduduki sejumlah jabatan yakni Direktur Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dan Kepala Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal, Kementerian PUPR.
Widiarto menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Hidroteknik di Universitas Gadjah Mada Tahun 1987 dan S2 Pengembangan Sumber Daya Air Institut Teknologi Bandung pada tahun1998.
Perombakan Direksi
Perombakan di PT Adhi Karya juga menyetuh jajaran direksi.
Pemegang saham sepakat mengangkat Entus Asnawi Mukhson yang semula merupakan direktur keuangan, menjadi direktur utama, menggantikan Budi Harto.
Berikut adalah susunan lama dan susunan baru jajaran komisaris dan direksi Adhi Karya.
Dewan Komisaris Lama:
- M Fadjroel Rachman ( Komisaris Utama)
- Bobby A A Nazief (Komisaris)
- Wicipto Setiadi (Komisaris)
- Rildo Ananda Anwar (Komisaris)
- Hironimus Hilapok (Komisaris Independen)
- Abdul Muni (Komisaris Independen)
Dewan Direksi Lama:
- Budi Harto (Direktur Utama)
- Budi Saddewa Soediro (Direktur Operasi 1)
- Pundjung Setya Brata (Direktur Operasi 2)
- Entus Asnawi Mukhson (Direktur Keuangan)
- Agus Karianto (Direktur SDM)
- Partha Sarathi (Direktur Quality, Health, Safety and Environment dan Pengembangan)
Dewan Direksi Baru:
- Entus Asnawi Mukhson (Direktur Utama)
- Suko Widigdo (Direktur Operasi 1)
- Pundjung Setya Brata (Direktur Operasi 2)
- A.A G. Agung Darmawan (Direktur Keuangan)
- Agus Karianto (Direktur SDM)
- Partha Sarathi (Direktur Quality, Health, Safety and Environment dan Pengembangan)
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Rully R. Ramli/Mutia Fauzia) (TribunJabar)