Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry, mengoperasikan 18 unit kapal penyeberangan mulai Minggu, 14 Juni 2020 di lintasan Padangbai-Lembar.
PJS Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, mengatakan pengoperasian 18 unit ini menyusul akan dibuka kembali layanan penyebarangan selama 24 jam di lintasan Padangbai-Lembar.
Menurut Shelvy, hal ini juga dilakukan sesuai dengan hasil koordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan NTB, setelah kejadian kandasnya KMP Dharma Rucitra III milik Dharma Lautan Utama pada Jumat (12/6/2020) malam.
"Kandasnya KMP Dharma Rucitra III ini menyebabkan ASDP menutup sementara dermaga II Padangbai, yang menjadi titik lokasi kandasnya kapal tersebut," kata Shelvy dalam keterangannya, Senin (15/6/2020).
Baca: Sengketa Geprek Ayam Bensu Makin Meruncing, Kubu Ruben Onsu Klaim Masih Bisa Gunakan Merek
"Kemudian berdasarkan hasil rapat dengan BPTD, ASDP akan kembali melayani lintasan Padangbai-Lembar, walau hanya melalui 1 dermaga dari Padangbai demi mengurai antrean kendaraan," lanjutnya.
Shelvy menjelaskan, bahwa trafik truk cenderung meningkat di malam hari, sehingga ASDP akan terus melakukan pelayanan selama 24 jam, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan faktor cuaca.
Baca: Karyawannya di Bagian Dapur Ini Diduga Dipakai Ruben Onsu untuk Dapatkan Resep Ayam Geprek Sujono
Sejak Sabtu (13/6/2020) pagi ASDP di Pelabuhan Padangbai baru mengoperasikan satu dermaga yaitu dermaga I untuk melayani kapal kapal lintasan Padangbai-Lembar.
"Akibat hanya mengoperasikan satu dermaga, berdampak terjadinya antrean kendaraan yang masuk ke pelabuhan sejak pagi hingga sore," kata Shelvy.
Baca: Para Tetamu Melihat Ada yang Ganjil dengan Perawakan Mempelai, Ternyata Pernikahan Sejenis
Tetapi menurut Shelvy, saat ini antrean kendaraan di pelabuhan sudah mulai berangsur normal kembali."Kami berterima kasih atas pengertian para pengguna jasa atas kondisi layanan di pelabuhan saat ini," ujar Shelvy.
ASDP, lanjut Shelvy, tentunya akan tetap memaksimalkan layanan penyeberangan dan pelabuhan di Padangbai, namun keselamatan dan keamanan pengguna jasa tetap menjadi prioritas utama.