News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak Rupiah

Gubernur BI: Rupiah Berpotensi Terus Menguat atas Dolar AS

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan, kurs rupiah cenderung menguat atas dolar AS.

Kamis (18/6), nilai tukar rupiah menguat tipis 0,03% ke level Rp 14.078 per dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus menguat seiring berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik.

Perry menyampaikan, sampai dengan 17 Juni 2020, nilai tukar rupiah menguat 3,75% secara point to point atau 5,69% secara rerata dibandingkan dengan level Mei 2020.

Baca: Naik Tipis, Rupiah Ditutup ke Level Rp 14.078 per Dolar AS

Namun, rupiah masih terdepresiasi 1,42% bila dibandingkan dengan level akhir 2019.

Menurut Perry, penguatan rupiah ini ditopang meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan terjaganya kepercayaan investor asing terhadap prospek kondisi ekonomi Indonesia.

“Bank Indonesia memandang level nilai tukar rupiah secara fundamental masih undervalued sehingga berpotensi terus menguat dan dapat mendukung pemulihan ekonomi domestik,” kata Perry dalam live conference, Kamis (18/6).

Adapun penguatan nilai tukar rupiah ini didukung beberapa faktor fundamental, seperti inflasi yang rendah dan terkendali, defisit transaksi berjalan yang rendah, imbal hasil aset keuangan domestik yang kompetitif, dan premi risiko Indonesia yang mulai menurun.

Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar rupiah, BI terus mengoptimalkan operasi moneter untuk memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas.

Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Gubernur BI: Rupiah masih undervalued dan berpotensi terus menguat atas dolar AS

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini