TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka menguat ke Rp 14.063 per dolar AS, Kamis (18/6/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi menguat 0,28 persen dibandingkan penutupan Rabu (17/6/2020), yakni Rp 14.083 per dolar AS.
Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.186 per dolar AS.
Dikutip kontan.co.id, posisi rupiah menguat bersama beberapa mata uang Asia lainnya pagi ini.
Selain rupiah, yen Jepang menguat 0,26%, rupee India menguat 0,05%, ringgit Malaysia menguat 0,04% dan dolar Taiwan menguat 0,03% terhadap dolar AS.
Di sisi lain, mayoritas mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS.
Won Korea memimpin pelemahan mata uang Asia, yang turun 0,09%.
Indeks dolar mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 97,13, melemah tipis dari hari kemarin yang berada di 97,15.
Sebelumnya, rupiah diprediksi melemah akibat tekanan eksternal.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, outlook ekonomi dari Federal Reserve yang suram menjadi penghambat utama penguatan rupiah.
Meski demikian, dukungan stimulus moneter dari bank sentral AS diharapkan mampu mencegah skenario resesi ekonomi yang lebih dalam.
Hal tersebut, dapat membuat pelemahan rupiah lebih terbatas.
Tetapi, pelaku pasar kembali mewaspadai risiko gelombang kedua Covid-19.
Terlebih, sedikitnya enam negara bagian AS kembali cetak kenaikan jumlah kasus baru virus corona.