TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup melemah ke Rp 14.162 per dolar AS, Selasa (23/6/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi melemah 0,08 persen dibandingkan penutupan Senin (22/6/2020), yakni Rp 14.150 per dolar AS.
Dikutip Kontan.co.id, hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang di kawasan berada di zona hijau
Kini, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di kawasan setelah turun 0,18 persen, selanjutnya ada peso Filipina juga turun 0,08 persen.
Sementara won Korea Selatan masih menjadi mata uang dengan penguatan terbesar hari ini setelah menguat 0,55 persen dan rupee India yang naik 0,44 persen.
Dolar Singapura yang terapresiasi 0,10 persen dan dolar Taiwan yang naik 0,07 persen.
Kemudian ringgit Malaysia berhasil menguat 0,06 persen dan yuan China naik 0,04 persen.
Hal yang sama juga terjadi pada baht Thailand yang berhasil ke zona hijau setelah menguat 0,02 persen, sedangkan dolar Hong Kong betah menguat tipis 0,008 persen.
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.265 per dolar AS.
Rupiah melemah dibandingkan hari sebelumnya yang berada pada level 14.209 per dolar AS.
Sementara itu, di bank-bank besar di Indonesia, seperti di Bank Central Asia (BCA), kurs jual dipatok pada Rp 14.250 per dolar AS.
Kurs jual berarti pihak bank menjual dolar AS pada posisi ini.
Untuk kurs beli BCA adalah Rp 14.200 per dolar AS.
Kurs beli ini berarti bila Anda ingin menjual dolar AS maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini, sebagaimana dilansir Kompas.com.