Penjualan sepeda motor Grup, yang terutama berlokasi di Sumatra turun 14% menjadi 48.843 unit.
"Penurunan penjualan kendaraan bermotor juga diakibatkan adanya aturan baru terkait covid. Ini cukup mempengaruhi karena rata-rata pembelian kendaraan bermotor secara kredit," tambah Rico.
Kontribusi laba dari bisnis rental turun 35% menjadi Rp9,4 miliar, disebabkan oleh keuntungan yang lebih rendah dari penjualan armada dan biaya penyusutan yang lebih tinggi. Jumlah armada rental turun tipis menjadi 8.066 unit.
Pendapatan bersih Grup per 31 Desember 2019 mencapai Rp13,0 triliun turun 3% dari tahun sebelumnya. Sementara laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Rp582,7 miliar naik 4%. Laba per saham juga naik 4% menjadi Rp104.
Laba Grup dari bisnis otomotif naik 5% menjadi Rp312,9 miliar, walaupun terjadi penurunan penjualan mobil, didukung oleh meningkatnya marjin dari perdagangan kendaraan bermotor.
Perusahaan asosiasi yang 49% sahamnya dimiliki Grup, Mandiri Tunas Finance, memberikan kontribusi laba sebesar Rp 218,2 miliar, 10% lebih tinggi tahun-ke-tahun terutama disebabkan oleh pendapatan yang lebih tinggi yang diperoleh dari portofolio pinjaman yang lebih besar. Jumlah pembiayaan baru naik 7% menjadi Rp28,8 triliun.