Laporan Reporter Andy Dwijayanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai mengumumkan rasionalisasi untuk berfokus pada bisnis inti. Gojek tetap memiliki langkah strategis agar mitra GoLife memiliki bekal untuk berkembang, salah satunya melalui pemberian dana dan pelatihan gratis.
Pimpinan Gojek mengungkap latar belakang lahirnya program solidaritas berupa pelatihan gratis bagi para mitra GoLife. Ikatan emosional ditambah kepedulian serta harapan agar bisa lebih sukses di masa mendatang merupakan alasan utama.
“Untuk itu izinkanlah kami memberikan apresiasi atas kemitraan yang sudah terjalin selama ini dengan bapak dan ibu sekalian. Kami menawarkan Program Solidaritas Mitra Covid-19,” ujar Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo, dalam surat yang ditujukan kepada para mitra GoLife, Jumat (26/6/2020)
Program Solidaritas Mitra Covid-19 berupa Program peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang diharapkan dapat menjadi bekal bermanfaat bagi para mitra memperoleh penghasilan tambahan di masa mendatang.
Baca: Mulai dari Make-Up Artist Sampai Kuliner, Ini Pelatihan dari Gojek Buat Mitra GoLife
”Dari lubuk hati yang paling dalam, kami berterima kasih atas kemitraan dan dukungan Bapak dan Ibu sekalian. Bapak dan Ibu Mitra GoLife selalu menjadi tokoh penting dalam cerita Gojek dan juga cerita yang akan kami sampaikan kepada anak cucu kami nanti. Kami percaya Bapak dan Ibu akan terus bisa berkarya dan tetap menjadi andalan masyarakat Indonesia,” lanjutnya.
Baca: Kurangi Layanan, Gojek Siapkan Dana dan Pelatihan Gratis untuk Mitra GoLife
Surat resmi tersebut juga menceritakan tentang layanan GoLife yang lahir sekitar lima tahun lalu sebagai bagian dari misi Gojek untuk membantu masyarakat Indonesia dalam menghadapi masalah kesehariannya.
”Tidak ada sedetik pun kami lupa untuk berterima kasih atas kerja sama dan kontribusi luar biasa Bapak dan Ibu sekalian dalam membangun Gojek dan GoLife hingga saat ini. Bapak dan Ibu merupakan bagian dari sejarah penting Gojek,"
Baca: Ini Daftar Pesangon Diatas Standar untuk Karyawan Gojek yang terdampak
Sejak beberapa bulan lalu, Gojek harus menutup sebagian dari layanan GoLife agar bisa terus bertumbuh secara berkelanjutan. ”Saat itu, kami percaya bahwa Gojek dapat terus mengembangkan layanan GoLife dengan berfokus pada layanan utama, yaitu GoMassage dan GoClean,” tulis Andre dan Kevin.
Namun kemudian musibah melanda. Pada Maret 2020, pandemi Covid-19 sampai ke Indonesia. Dampak yang ditimbulkan dari pandemi ini sungguh luar biasa.
Penurunan aktivitas masyarakat sangat drastis karena harus berada di rumah dan menjaga jarak untuk mencegah penularan yang masih terus meningkat.
Lebih jauh lagi, pandemi COVID-19 juga menyebabkan perubahan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik dan tidak memungkinkan untuk menjaga jarak. Permintaan terhadap layanan GoClean menurun sangat drastis.
Bahkan layanan GoMassage tidak dapat beroperasi karena tidak memungkinkan untuk berjaga jarak. ”Ini merupakan tantangan paling berat yang kita hadapi sejak Gojek didirikan,” kata Kevin dan Andre.
Di satu sisi, kata duo bos Gojek itu, pihaknya ingin terus bekerja bersama seluruh mitra GoLife. Sekalian membantu masyarakat Indonesia.
Namun di sisi lain Gojek secara keseluruhan pun harus berupaya agar bisa terus bertahan melewati masa krisis ini.
Maka keputusan sangat sulit harus diambil yaitu menghentikan layanan GoMassage dan GoClean mulai 27 Juli 2020. Kevin dan Andre menyebut keputusan ini adalah salah satu keputusan terberat yang harus diambil sebagai Co-CEO Gojek.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul GoLife dihentikan, Gojek siapkan langkah Ini untuk para mitra