Asperapi Soal Polemik JCC: Pemerintah Harus Jaga Industri MICE
Situasi yang terjadi di JCC terkait rencana pengelolaan venue tersebut oleh PPKGBK
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) memint pemerintah menjaga industri Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE). Hal tersebut merespon soal pengelolaan Jakarta Convention Center (JCC).
Sekretaris Jendral Asperapi Jeffrey Eugene mengatakan, situasi yang terjadi di JCC terkait rencana pengelolaan venue tersebut oleh PPKGBK membuat banyak anggotanya khawatir.
Baca juga: Hadiri Mice to Meet You 2024, Menparekraf Berikan Testimoni Positif ke Black Stone Yacht Club Bali
Pasalnya, perubahan pengelola bisa mengubah standar layanan di JCC yang selama ini menjadi kiblat pengelolaan MICE di Indonesia, bahkan di Asia.
"Di komplek GBK ini sesungguhnya ada beberapa venue untuk kegiatan MICE. Tapi anggota Asperapi selalu memprioritaskan JCC, selain kapasitasnya besar, yang utama pengelolanya sudah teruji bertahun-tahun," ujarnya di Jakarta, Minggu (24/11/2024).
Standar layanan yang selama ini diterapkan pengelola JCC, menurutnya sangat tinggi, sehingga event organizer (EO) baik lokal maupun asing selalu repeat order.
Diketahui, saat ini tengah ada upaya pengakhiran kontrak yang dilakukan oleh Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (PPKGBK) terhadap pengelolaan JCC Senayan, Jakarta.
Dia menambahkan, hampir semua venue besar dikelola oleh swasta. Saat ini juga sedang ada penyelesaian pembangunan venue baru di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) II seluas lebih dari 120 meter persegi yang juga akan dikelola oleh swasta.
Baca juga: 2024, Bisnis MICE Berpotensi Tumbuh 17 Persen
"Sebagai pelaku usaha, Asperapi akan selalu mendukung upaya pemerintah untuk terus meningkatkan kontribusi industri MICE ini terhadap perekonomian Indonesia," terang Jeffrey.
Karena itu, dia berharap pemerintah juga mampu menjaga iklim industri ini selalu kondusif dan memastikan diterapkannya standar layanan yang tinggi, profesional, akuntabel dan terukur seperti yang sudah diberikan oleh venue-venue besar seperti JCC.
Dia menilai tidak banyak pelaku usaha yang memiliki kemampuan mengelola venue sebesar JCC. Bahkan sebagian besar pengelola venue baik yang ada di Jakarta maupun di berbagai kota lainnya di Indonesia pernah belajar dan terhubung dengan pengelola JCC saat ini.
"Pemerintah harus mengambil keputusan terbaik untuk menyelamatkan Industri ini dari kepentingan sepihak dan jangka pendek," tuturnya.