News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Langkah Produsen Baja Nasional Menambah Investasi Saat Pandemi Dinilai Positif

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi investasi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Suryo Bambang Sulistyo menilai positif langkah produsen baja yang menambah investasi mereka di tengah pandemi.

Menurut Suryo, perusahaan tentu sudah memperhitungan langkah bisnis yang ditempuh.

“Mereka tentu punya strategi matang. Bisa jadi, perusahaan melihat peluang pasar baja yang cukup terbuka. Ketika perusahaan lain sedang kontraksi, perusahaan ini justru mendahului. Jadi ketika situasi sudah membaik dan permintaan juga meningkat, perusahaan ini sudah melangkah lebih maju,” jelas Suryo, Sabtu (11/7/2020).

Keputusan tersebut, menurut Suryo juga berdampak positif terhadap tenaga kerja.

Tidak saja bisa menekan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) yang banyak terjadi di berbagai sektor.

Baca: Rizal Ramli Ingatkan Pemerintah Bikin Terobosan Solusi Selamatkan Industri Baja Nasional

Lebih dari itu, lanjutnya, investasi yang dilakukan juga berdampak terhadap pembukaan lapangan pekerjaan baru.

“Jadi, ini baik sekali dan harus didukung. Apalagi dampak Covid-19 terhadap peningkatan angka PHK memang cukup besar,” jelasnya.

Dalam konteks itu pula, Suryo berharap bahwa Pemerintah juga memberi dukungan terhadap industri baja di tanah air.

Suryo sependapat, industri baja merupakan aset nasional yang memiliki kontribusi besar dalam menggerakkan roda ekonomi nasional.

 
Tambah investasi

Seperti diketahui, di tengah pandemi Covid-19 yang ditandai dengan melemahnya permintaan pasar, produsen baja swasta terbesar nasional PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) justru menambah investasi sebesar USD850 juta atau sekitar Rp12 Triliun untuk meningkatkan efisiensi produksi dan ekspansi pasar.

“Kami ingin memastikan posisi kami semakin solid sebagai salah satu market leader dalam industri baja nasional,” kata Presiden Komisaris PT GRP Tbk Tony Taniwan dalam pernyataan tertulis kepada media, Jumat (10/7/2020) kemarin.

Disebutkan bahwa investasi tersebut saat ini sudah berjalan dan dilakukan dalam dua tahap.

Baca: Pemerintah Diminta Lindungi Industri Baja Domestik

Tahap pertama sebesar US$370 juta (Rp5,2 Triliun) pada periode 2019-2021 dan tahap kedua sebesar US$480 (Rp6,8 Triliun) pada periode 2021-2023.

Biplab Kumar Dutta, Chief Technical Officer PT GRP Tbk, menjelaskan bahwa investasi tahap pertama dilakukan untuk pengembangan mesin pembuat besi siku, H beam dan besi tipe U (Light Section Mills), mesin peleburan besi baja (Blast Furnace), trafo penambah daya (Transformer), mesin pembuat H beam dan besi siku ukuran besar (Medium Section Mill).

Baca: Pengusaha Industri Baja Lokal Siap Dukung Pemerintah Tekan Angka Impor

Sedangkan pada tahap kedua ekspansi akan dilakukan untuk mengembangkan mesin pembuat pipa, mesin pemotong coil (Cut to Length), serta pabrik hot rolled coil (CSP Plant and Aux).

“Kontrak untuk investasi tahap kedua sudah ditandatangani dan siap berjalan,” tegas Dutta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini