TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah, hingga tembus Rp 14.500 per dolar AS, Jumat (17/7/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah berada di level Rp 14.725 hingga pukul 09.44 WIB.
Alhasil, rupiah menurun 0,68 persen dari penutupan kamarin, Kamis (16/7/2020) yakni Rp 14.626 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan mata uang garuda berpotensi melemah.
Rupiah berpotensi melemah seiring dengan adanya sentimen negatif di pasar keuangan.
“Rupiah hari ini berpotensi melemah karena tekanan yang terjadi pada aset-aset berisiko seperti pada indeks saham Asia. Selain itu, nilai tukar regional masih melemah terhadap dolar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Selain itu, kekhawatiran juga masih belum lepas di pasar keuangan karena memburuknya hubungan AS dan China.
Apalagi dengan meningkatnya penularan virus Covid-19 yang dapat menghambat pemulihan ekonomi.
“Sentimen tersebut bisa mendorong pelemahan rupiah hari ini meskipun BI kembali melonggarkan kebijakan moneternya untuk membantu pemulihan ekonomi Indonesia,” ungkap Ariston
Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada level Rp 14.750 - Rp 14.500 per dolar AS.
Sementara Presiden Direktur HFX International, Sutopo Widodo mengungkapkan pemangkasan suku bunga acuan cenderung direspons negatif oleh pasar.
Mengingat, tahun ini bank sentral sudah memangkas suku bunga acuannya sebanyak 75 basis poin (bps) dan kini menjadi 100 bps ke level 4%.
"Saat suku bunga dipangkas lagi, imbal hasil surat berharga negara (SBN) tentunya akan menurun, sehingga daya tarik investasi menjadi turun dan aliran modal ke dalam negeri berisiko tertunda dan rupiah melemah," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (16/7/2020).
Adapun, rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di level Rp 14.780 per dolar AS pada Jumat (17/7/2020).