Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalin kemitraan dengan Pemerintah Inggris meluncurkan program Mentari.
Program Mentari merupakan kerjasama membangun energi rendah karbon dalam upaya pemulihan ekonomi yang ramah lingkungan di Indonesia.
Sekretaris Jenderal ESDM Ego Syahrial mengatakan Indonesia berkomitmen memenuhi target energi terbarukan dan menurunkan emisi.
Baca: Balitbang ESDM Dorong Gasifikasi Batu Bara sebagai Substitusi LPG Rumah Tangga
Baca: ESDM Sebut Aturan Baru Jamin Kepastian Harga Nikel
"Kami sedang mempersiapkan peraturan untuk meningkatkan pengembangan energi terbarukan, memprioritaskan pemanfaatannya untuk melistriki masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan kawasan terluar," kata Ego dalam peluncuran virtual di Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Melalui program ini juga diharapkan target mengganti semua Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dalam tiga tahun ke depan bisa terealisasi.
"Inisiatif program Mentari benar-benar tepat waktu karena akan menjadi bagian dari transisi energi bersih Indonesia. Kami optimistis program ini dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan mengurangi kemiskinan melalui pengembangan sektor energi terbarukan," paparnya.
Program Mentari dapat membantu Indonesia memanfaatkan tren global di sektor EBT di mana teknologi makin maju serta biaya juga terus turun.
Seluruh kegiatan program Mentari akan didasari oleh tujuan bersama dalam pengentasan kemiskinan melalui pemanfaatan energi terbarukan yang dapat memberdayakan peluang bagi perempuan, anak perempuan serta kelompok masyarakat kurang beruntung
Sementara itu, Duta Besar Inggris Bapak Owen Jenkins mengatakan Indonesia memiliki potensi menjadi negara adidaya di sektor energi terbarukan.
"Di saat kita menghadapi tantangan pemulihan ekonomi global yang lebih ramah lingkungan dan memasuki dekade kritis, saya senang Inggris dapat menjalin kemitraan dengan Indonesia dalam mendukung transisi energi," ucap Owen.
Menurutnya, Program Mentari sebuah proses transisi yang memungkinkan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pengentasan kemiskinan, akses energi yang aman dan terjangkau serta penurunan emisi.