Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI), berencana membangun autonomous rail rapid transit atau kereta tanpa rel di Bali.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo mengatakan, pembangunan kereta tanpa rel ini untuk meningkatkan konektivitas sejumlah wisata Bali.
"Konektivitasi itu seperti menghubungkan Bandara Internasional Ngurah Rai dengan sejummlah destinasi wisata di Sanur, Bali," ucap Didiek dalam konferensi pers, Selasa (11/8/2020).
Ia menuturkan, saat ini sudah ada pembicaraan antara KAI dan Pemerintah Daerah Bali dan sudah dilakukan pengkajian dengan salah satu investor yang akan terlibat.
Baca: PT KAI Daop 8 Surabaya Tambah Operasional Perjalanan KA Jarak Jauh dan Menengah, Ini Daftarnya
"Kereta tanpa rel ini dipilih, karena nilai investasi yang lebih murah dan proses pembangunannya yang dinilai lebih cepat," ujar Didiek.
Didiek juga mengungkapkan, kereta tanpa rel ini sudah dioperasikan di Cina dan angkutan ini tidak berjalan di rel layaknya kereta pada umumnya tapi di tepi jalan raya yang punya signaling system.
Baca: Ada Diskon Tiket Kereta Api Sampai 25 Persen dari PT KAI, Ini Rute dan Harganya
Sementara itu menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri, saat ini pemerintah memiliki rencana besar untuk meningkatkan konektivitas di Pulau Bali.
"Salah satunya dengan membangun jaringan kereta yang dapat mengintegrasikan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan atau Sarbagita," ucap Zulfikri.
Tetapi, lanjut Zulfikri, rencana besar ini masih dalam tahap pengkajian oleh pemerintah dan telah masuk dalam tahap perencanaan dan desain.