Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang belum juga selesai memaksa Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) dan PT Mediatama Binakreasi menunda penyelenggara pameran Inacraft ke-22 hingga tahun depan, tepatnya akhir Maret hingga awal April 2021.
ASEPHI dan Mediatama merupakan penyelenggara dan pelaksana Inacraft,
Awalnya, Inacraft akan digelar April 2020, lalu diundur 2 - 6 September 2020 namun karena kondisinya belum memungkinkan akhirnya diundur ke tahun depan 31 Maret – 4 April 2021 di Jakarta Convention Center, Jakarta.
"Mengamati kekuatiran dan ketidakpastian perkembangan COVID-19 di Indonesia khususnya di Jakarta dan didukung semua pihak, kami menunda pelaksanaan Inacraft di tahun ini dan akan memfokuskan diri mempersiapkan The 22nd Inacraft yang akan diselenggarakan pada 31 Maret – 4 April 2021 yang akan datang di Jakarta Convention Center," kata Ketua Umum Asosiasi Eksportir & Produsen Handicraft Indonesia, Muchsin Ridjan saat konferensi pers virtual, Rabu (12/8/2020).
The 22nd Inacraft akan kembali dihadirkan menggunakan seluruh ruangan dengan luas area pameran 25.000 meter persegi yang akan diisi oleh lebih kurang 1.300 UMKM peserta dan lebih dari 1.000 ragam produk kerajinan berkualitas dari seluruh nusantara dengan mengusung konsep baru yakni Smart Exhibition.
Baca: Yuk Ajak Anak Membuat Kerajinan Tangan, Ini Manfaat yang Akan Didapatkan
Konsep ini merupakan sebuah inovasi nyata peran serta Inacraft dalam menghadapi challenging situation dan merubahnya menjadi sebuah opportunities dalam sebuah pameran terpadu dengan sistem terintegrasi digital dan virtually-friendly yang akan memberi kemudahan pemangku kepentingan yang terlibat dalam pameran Inacraft.
Baca: Didukung Platform Gojek, Kemenkop Optimis Raih Target 10 Juta UMKM Go Digital
SMART (Simple, Mobile, Accessible, Real-time, Trustworthy) Exhibition merupakan salah satu usaha Inacraft sebagai sebuah platform promosi nasional dan internasional untuk memberikan terobosan dalam pengembangan UMKM di masa mendatang melalui transaksi bisnis dan pertukaran informasi secara mudah, terencana dan terstruktur melalui aplikasi berbasis Android dan IOS yang saat ini sedang dikembangkan.
Baca: Batik Diklaim Kerajinan Umum dari China, Media Asing Ini Beri Ralat Seusai Diserbu Netizen Indonesia
Konsep digital yang mencakup manajemen kepesertaan, e commerce/marketplace, program live streaming, promosi digital dan mendukung cashless society.
"Ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat golongan mikro kecil dan menengah dan pemulihan perekonomian paska pandemi untuk dapat berpromosi tanpa batas jarak dan waktu," kata Muchsin.
Di pameran 2019 Inacraft berhasil membukukan transaksi ritel senilai Rp 149 miliar dan kontrak dagang sebesar USD 12,98 juta dollar AS.
"Inacraft ke-22 ini diharapkan menjadi salah satu primadona pusat promosi dan perdagangan bagi para pengusaha kerajinan dalam negeri yang kompatibel dengan era globalisasi dan digitalisasi sesuai dengan perkembangan teknologi dan tatanan gaya hidup baru," katanya.
The 22nd Inacraft, dengan dukungan Pemerintah Provinsi Aceh sebagai ikon utama dan negara sahabat India sebagai Country of Honor.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai tuan rumah penyelenggaraan, diprediksi menjadi pionir pameran kerajinan terbesar pertama di Indonesia di masa pemulihan yang mampu menimbulkan efek positif dan stimulus bagi perbaikan kesejahteraan perajin dalam negeri serta peningkatan daya beli masyarakat.