TRIBUNNEWS.COM - Suasana Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini memang terasa berbeda, seiring terjadinya pandemi.
Meski demikian, merayakan HUT RI ke-75 di tengah pandemi menjadi momen untuk kembali menyatukan kekuatan, serta semangat bergotong-royong untuk dapat memulihkan perekonomian negeri.
Kini, satu hal yang bisa kita lakukan untuk kembali membangkitkan perekonomian adalah dengan mendukung sektor informal atau UMKM agar roda perekonomian Indonesia terus berjalan.
UMKM menjadi salah satu penopang perekonomian bangsa yang memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan juga sektor ketenagakerjaan. Berdasarkan data Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo) pada 2019, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 65 persen serta 96 persen untuk sektor ketenagakerjaan.
Sayangnya karena pandemi yang terjadi, berdasarkan survei yang dilakukan Bank Indonesia, Direktur Eksekutif & Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Budi Hanoto mengatakan, sebanyak 72 persen pelaku UMKM mengalami penurunan penjualan, penyaluran modal, dan semua terdampak.
Untuk itu, selain dukungan dari pemerintah, para pelaku UMKM sendiri juga harus mengambil langkah untuk dapat bangkit di tengah kondisi ini, diantaranya yaitu sebagai berikut.
Terus memberikan pelayanan terbaik
Pelayanan atau service juga menjadi hal yang tetap harus dikedepankan oleh para pelaku UMKM. Meskipun terdampak pandemi, para pelaku UMKM harus tetap memberikan pelayanan terbaik terutama untuk masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Dwi Sayekti, Pemilik UMKM Warung Kuning, salah satu pelaku UMKM Binaan dari Kemenkop UKM dan BGR Logistics mengatakan, “Salah satu yang membuat warung bisa bertahan ialah dengan bagaimana kita bisa menyediakan kebutuhan sehari-hari untuk tetangga sekitar. Jadi, mereka nggak perlu belanja keluar dan bisa memanfaatkan warung yang ada di lingkungan sendiri.”
Beradaptasi dengan platform digital
Adaptasi menjadi poin penting yang harus dilakukan pelaku UMKM. Kondisi pandemi yang terjadi mengubah pola konsumsi masyarakat. Untuk itu, para pelaku UMKM perlu melakukan adaptasi agar dapat survive.
Salah satunya, para UMKM yang belum terdigitalisasi, bisa mulai memanfaatkan platform digital mengingat saat ini pola bertransaksi secara daring sangat diminati masyarakat.
Tak hanya untuk memasarkan produk, para pelaku UMKM khususnya yang memiliki warung juga bisa memanfaatkan fasilitas digitalisasi yang digagas Kemenkop UKM seperti Mitra Warung Pangan yang dibuat dalam mendukung program #belanjadiwarungtetangga untuk memastikan ketersedian stok.
Dukungan dari skala industri
Ikut membantu sektor UMKM untuk dapat bertahan di tengah kondisi pandemi, PT Unilever Indonesia Tbk, pun turut mengambil peran dengan meluncurkan kampanye #UnileverUntukIndonesia untuk memberikan dukungan nyata pada sektor UMKM dengan mendonasikan produk kebersihan, APD, serta tambahan modal untuk 147.000 pedagang warung di ekosistem Unilever Indonesia agar tetap sehat selamat dan dapat tetap berjualan.
Selain itu, Unilever Indonesia juga meluncurkan aplikasi Sahabat Warung untuk membantu para pedagang warung untuk memastikan supply barang terjaga dengan tetap menjaga jarak untuk keselamatan mereka.
Tak hanya berfokus dalam membantu UMKM, Unilever Indonesia juga menunjukkan kontribusinya untuk masyarakat luas dan juga tenaga medis.
“Dukungan ini terbagi atas tiga pilar utama, yaitu: melindungi kesehatan seluruh karyawan, memastikan bahwa kami selalu tanggap memenuhi dinamika kebutuhan konsumen, dan memberikan kontribusi nyata untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. Hemant Bakshi.
Secara keseluruhan, untuk menuju Indonesia sehat, sejahtera dan maju, sejak awal pandemi pada bulan Maret lalu, PT Unilever Indonesia, Tbk. telah dan akan merealisasikan dukungan dengan menggelontorkan dana sebesar Rp200 M dalam berbagai bentuk baik secara independen maupun melalui kolaborasi dengan berbagai mitra di seluruh Indonesia.
Dana yang disiapkan Unilever Indonesia sebagai kontribusi dalam menghadapi pandemi ini diantaranya telah dialokasikan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan rekan-rekan di ekosistem Unilever Indonesia seperti pemeriksaan kesehatan secara kontinyu, melengkapi seluruh karyawan dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai, memastikan kebersihan dan kehigienisan lingkungan kerja, dan lainnya. Dengan upaya tersebut, perusahaan pun dapat tetap beroperasi untuk memastikan ketersediaan produk yang dibutuhkan masyarakat.
Selain untuk rekan internal, melalui semangat #MariBerbagiPeran Unilever Indonesia bersama brand-brandnya juga telah berkontribusi untuk mendukung upaya-upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas dalam bentuk donasi yang disalurkan melalui 102 rumah sakit rujukan di Indonesia, 20 institusi pemerintahan, 29 mitra LSM, serta 39 mitra Unilever.
Dukungan tersebut diantaranya yaitu mendonasikan paket produk dan alat kebersihan seperti hand sanitizer dan sabun, wastafel portable beserta materi edukasi PHBS, alat test PCR, masker N95, serta paket makanan yang secara bertahap disalurkan ke tenaga kesehatan melalui sebuah inisiatif bernama “Meals for Meals”.
“Kolaborasi dan gotong royong merupakan kunci terpenting dalam membantu mengatasi pandemi ini. Semoga Unilever Indonesia dapat terus mengambil peran strategis, dan bersama-sama kita dapat segera melewati pandemi ini,” tutup Hemant.