Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang semester pertama 2020, PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (Perseroan) baru membukukan pendapatan sebesar Rp 62 miliar.
Rendahnya pendapatan pada semester pertama tahun 2020 ini dikarenakan faktor utamanya adalah kondisi pandemi covid-19 yang sedang melanda hampir di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia.
"Meski di tengah kondisi yang kurang menguntungkan ini, perseroan sepanjang 2020 tetap berupaya menyelesaikan tahapan-tahapan pembangunan proyek yang sedang dijalankan," kata Direktur Utama Binakarya Jaya Abadi Tbk, Budianto Halim dalam keterangan pers, Kamis (27/8/2020).
Beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh perseroan melalui entitas anaknya diantaranya adalah The Palm 3 Residence yang merupakan kawasan landed house dengan luas area sekitar 35 ha yang terletak Bekasi, Jawa Barat yang pada saat ini sedang mulai dikembangkan untuk dibangun.
The Palm 3 Residence merupakan kawasan hunian dengan letak yang cukup strategis dengan akses sekitar 20-30 menit dari exit tol Tambun diharapkan menjadi salah satu faktor yang dapat menarik banyak konsumen terutama keluarga muda yang sedang merencanakan untuk memiliki hunian tetap sebagai tempat tinggal.
Perseroan juga sudah memasarkan produk andalan lain yaitu kawasan landed house Palm Blossom yang dibangun di atas lahan sekitar 2.5 ha terletak di kawasan Palm City, Cengkareng, Jakarta Barat yang telah dan sedang dibangun sekitar 200 unit rumah.
Selain itu ke depannya, Perseroan juga akan mengembangkan Royal Palm Blossom yang letaknya berseberangan dengan Palm Blossom, dengan desain yang lebih modern diharapkan dapat menarik lebih banyak konsumen.
Di samping kedua proyek di atas, Perseroan juga tetap berupaya untuk menyelesaikan pembangunan beberapa apartment.
Perseroan juga mengharapkan dapat menambah pendapatan dari pengelolaan hotel yang dimiliki yaitu Hotel Bogor Valley dan Swissbel Hotel Tuban-Kuta Bali.
Meskipun mungkin untuk tahun ini pendapatan dari segmen pengelolaan hotel tidak akan sebaik periode sebelumnya, mengingat kondisi pandemi covid 19 ini yang sangat berdampak pada industri wisata yang menyebabkan rendahnya tingkat hunian hotel.
Budianto berharap kondisi pandemi covid-19 dapat segera berakhir sehingga dapat membuat seluruh aspek kegiatan usaha terutama industri properti dapat berjalan sesuai dengan harapan para pelaku usaha sebelum terjadinya pandemi covid-19 ini.
Komisaris Utama Perseroan Go Hengky Setiawan saat ditemui secara terpisah, Perseroan tetap optimis mampu melewati pandemi covid-19.
"Karena pangsa pasar properti masih ada, bahkan cukup tinggi," katanya.