News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perjuangan Manis Jalan Berkilo-kilo Demi Cari Sinyal dan Antar Pesanan Online

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manis, pria asal Probolinggo yang bertekad untuk lebih mensejahterakan para petani kopi lewat usahanya. Sejak pandemi melanda, Manis memulai untuk berjualan produk kopi, Jualan Masboy yang menjual produk para petani kopi di lereng Gunung Argopuro dengan memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia.

TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Tinggal di lereng Gunung Argopuro (Jawa Timur) yang susah sinyal tidak menyurutkan semangat Manis (25) berjualan online. Penjual kopi asal Probolinggo ini fokus mengembangkan toko online-nya ‘Jualan Masboy’ sejak pandemi melanda.

“Sebelumnya, saya bekerja di Balikpapan 10 tahun sebagai penjual kosmetik dan karena bisnis itu terdampak pandemi, saya pulang ke kampung halaman dan memulai usaha sendiri lewat jalur online,” jelas Manis.

Ia kemudian menjual kopi hasil panen petani setempat. Melalui usaha ini, Manis bertekad untuk lebih menyejahterakan para petani kopi di desanya. “Kanal online membuat akses pemasaran produk para petani kopi di lereng Gunung Argopuro menjadi jauh lebih luas,” katanya.

Manis pun selalu memberikan sosialisasi kepada petani setempat mengenai cara merawat kopi dengan tepat agar bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Ia lalu menceritakan perjuangan mendapat sinyal untuk berjualan online, “Rumah saya di lembah dan antena tidak kuat menarik sinyal. Jadi, saya jarang sekali di rumah. Lebih betah di tempat yang ada sinyal. Kadang sampai tidur di gardu atau hammock.”

“Kalau cari sinyal seperti orang camping, harus bawa kompor portable dan mie instan,” tambahnya.

Selain berjuang mendapatkan sinyal, Manis rela berjalan kaki berkilo-kilo meter demi menjangkau kurir terdekat. Ia bahkan pernah berjalan kaki memanggul paket kopi 10 kilogram dan menempuh jarak 7 kilometer untuk mengantarkan pesanan ke kurir.

Jalan di sana masih sangat berbatu sehingga menurutnya lebih aman ditempuh dengan berjalan kaki, “Terlebih kalau hujan, jalanan menjadi sangat licin. Jadi, lebih aman jalan kaki. Kalau tidak hujan, saya biasanya pinjam motor saudara untuk mengantar pesanan ke ekspedisi.”

“Agar konsumen tidak kecewa, meskipun jauh, saya tetap semangat,” katanya.

Perjuangan Manis perlahan berbuah manis. Kini produk kopi petani lereng Gunung Argopuro yang dipasarkan oleh Manis bisa dinikmati oleh masyarakat luas bahkan hingga ke Kalimantan. Ia juga berencana menambah varian produk lain olahan masyarakat desa, seperti kain dan sebagainya.

Manis juga mendirikan komunitas anak muda yang putus atau selesai sekolah demi mengembangkan produk lokal dan menciptakan kemandirian ekonomi di desanya.

“Walaupun banyak dicibir tetangga karena berjualan online terlihat seperti pengangguran (hanya mengoperasikan gawai), saya akan terus melakukan sosialisasi pemanfaatan platform digital seperti Tokopedia dalam berbisnis demi kemajuan desa,” tutup Manis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini