News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BI Perkirakan Terjadi Deflasi Lagi pada September 2020 Ini

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Departemen Sistem Pembayaran Bank Indonesia Onny Widjanarko

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, berdasarkan survei pemantauan harga pada pekan pertama September 2020, perkembangan harga pada September 2020 diperkirakan deflasi lagi sebesar 0,01 persen dibanding bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Indonesia sebelumnya dua bulan berturut-turut mengalami deflasi pada Juli dan Agustus 2020 masing-masing 0,1 persen dan 0,05 persen.

"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2020 secara tahun kalender (Januari hingga September 2020) sebesar 0,92 persen dan secara tahunan (September 2020 dibanding September 2019) sebesar 1,46 persen," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Jumat (4/9/2020).

Onny menjelaskan, penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas daging ayam ras sebesar minus 0,05 persen mtm serta bawang merah sebesar minus 0,03 persen mtm.

Baca: Deflasi 2 Bulan Berturut-turut, BPS Sebut Permintaan Lesu Terhantam Covid-19

Baca: Raffi Ahmad Video Call Pacar Pekerja Bangunan, Nagita: Gak Boleh Nikah kalau Rumah Gue Belum Jadi

Selain itu, cabai merah dan telur ayam ras masing-masing sebesar minus 0,02 persen mtm, serta cabai rawit, jeruk, dan emas perhiasaan masing-masing sebesar minus 0,01 persen mtm.

Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi yaitu bawang putih dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

Onny menambahkan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Selanjutnya, melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini