News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dituntut Inovasi Teknologi, Pelaku Usaha Minta Ini ke Pemerintah

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BELAJAR PROSES MEMBATIK - Sejumlah ibu-ibu PKK RT 02/RW 04 Kelurahan Mangunsari, Gunungpati, Kota Semarang antusias mengikuti proses belajar membatik di Rumah Batik IDENTIX Mangunsari Kota Semarang bersama R. Bambang Sumardiono dari Yogyakarta, Sabtu (22/08/20). Diharapkan kegiatan ini bisa mengajak ibu-ibu di Mangunsari lebih mencintai batik dan bisa bergerak bersama untuk menumbukkan UMKM di Kota Semarang dan Jawa Tengah. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta pelaku UMKM terus mengembangkan produk-produk berbasis teknologi agar mendapat respon positif.

Sebaliknya, pelaku usaha meminta adanya langkah konkret dari pemerintah termasuk menyediakan anggaran riset dan insentif untuk pengembangan teknologi dan produk.

Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan, pelaku usaha di Indonesia sebetulnya memiliki kemampuan untuk mengembangkan produk teknologi tinggi.

Namun demikian, butuh dukungan dari pemerintah seperti jaminan ketersedian pasar hingga dukungan anggaran dalam proses pengembangan produk.

"Dukungan pemerintah berupa insentif baik insentif perpajakan maupun insentif fiskal lainnya bagi masing-masing pelaku usaha yang mengembangkan produk berbasis teknologi tinggi juga diperlukan untuk membuat pelaku usaha menghasilkan produk yang berkualitas dan kompetitif," kata Ikhsan, Selasa (15/9/2020).

"Alokasi anggaran dan insentif ini penting untuk menggairahkan pelaku usaha dalam product development," sambungnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Shinta Widjaja Kamdani mendukung industri nasional yang berbasiskan teknologi.

Di masa mendatang, industri memang harus memiliki nilai tambah yang baik agar bisa bertahan di pasar.

“Nilai tambah terbesar ada pada industri berbasis riset, inovasi, dan teknologi yang dikomersialkan sesuai kebutuhan pasar,” katanya dalam keterangan Selasa (15/9/2020).

Jika Indonesia ingin menjadi negara maju dalam 20 tahun ke depan, pemerintah perlu mendorong realisasi investasi di industri berbasis riset dan teknologi.

"Pioritas utama yang harus dikerjakan pemerintah adalah membenahi ekosistem industri agar perusahaan-perusahaan berbasis riset dan teknologi bisa mulai tumbuh di Indonesia," terang dia.

Sebagai contoh, UMKM yang mengembangkan produk berbasis teknologi adalah industri produk tembakau alternatif.

Sekretaris Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita menyatakan, pihaknya getol dalam mengembangkan teknologi untuk industri ini.

Akan tetapi ekosistem aturan yang ada belum optimal dalam mendukung perkembangan produk tembakau alternatif dalam negeri.

“Kami berharap ada langkah konkret berupa kebijakan dari pemerintah memberikan dukungan seluas-luasnya kepada pelaku Industri dalam bentuk regulasi khusus untuk stimulus pelaku industri dalam berinovasi dan mengembangkan teknologi,” ujar Garindra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini