Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena menyambut positif imbauan agar masyarakat tak menggunakan masker jenis scuba maupun buff saat berada di transportasi umum.
"Memang untuk pemakaian di transportasi umum sebaiknya menggunakan masker kain yang baik sampai tiga lapis atau pakai masker bedah/medis yang dijual bebas dari berbagai merek," ujar Melki, ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (16/9/2020).
Politikus Golkar tersebut mengimbau pula agar perusahaan-perusahaan mengambil aksi dari imbauan ini. Salah satunya dengan membekali pada karyawan atau pekerjanya dengan masker yang sesuai dengan protokol kesehatan.
"Perusahaan atau owner dari tempat kerja sebaiknya membantu para pekerja untuk mendapat masker yang baik tersebut," kata Melki.
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan masker menjadi salah satu cara pencegahan yang digunakan untuk mencegah covid 19.
Maka, Wiku pun sangat menyambut baik himbauan PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) telah menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang mengenakan masker selama naik Kereta Rel Listrik (KRL).
Terlebih, himbauan itu melarang penumpang mengenakan masker jenis scuba maupun menggunakan buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
Hal itu disampaikan Wiku saat komferensi pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/9/2020).
"Masker kain yang bagus adalah yang berbahan katun dan berlapis tiga. Mengapa hal itu penting karena kemampuan memfiltrasi atau menyaring partikel virus itu akan lebih baik dengan jumlah lapisan yang lebih banyak dalam hal ini tiga lapisan berbahan katun," kata Wiku.
"Dan masker scuba atau buff ini adalah masker dengan satu lapis saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus tidak bisa menyaring lebih besar maka dari itu disarankan untuk menggunakan masker yang berkualitas untuk bisa menjaga," tambahnya.
Wiku juga mengatakan, bahwa penggunakan masker scuba sering mudah untuk ditarik ke bawah di dagu sehingga fungsi masker menjadi tidak ada.
Maka dari itu, ia mengajak masyarakat untuk menggunakan masker dengan cara yang tepat, untuk bisa melindungi area batang, hidung sampai dengan mulut dan dagu serta rapat di pipi.
Diketahui, PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) telah menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang mengenakan masker selama naik Kereta Rel Listrik (KRL).
VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, calon penumpang dianjurkan menggunakan masker yang efektif menahan droplet atau cairan.
"Hindari penggunaan jenis scuba maupun hanya menggunakan buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung," ujar Anne dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (15/9/2020).
Baca: Penumpang KRL Tidak Boleh Lagi Gunakan Masker Scuba dan Buff: Tak Efektif Cegah Corona
Selain itu, PT KCI juga meminta penumpang KRL untuk menggunakan masker dengan benar, yakni menutupi hidung dan mulut secara sempurna.
"Gunakan setidaknya masker kain yang terdiri dari minimal dua lapisan," kata Anne.
Baca: Masker Scuba dan Buff Disebut Kurang Ampuh Cegah Covid-19 karena Hanya 1 Lapis, Ini Penjelasannya
Pada akun media sosial PT.KCI disosialisasikan agar penumpang menghindari penggunaan masker buff dan scuba selama di dalam KRK. Dalam sosialisasi itu tertulis efektivitas jenis-jenis masker.
Masker N95 kemampuan proteksi dari virus dan bakteri berada di urutan paling atas yakni 95-100 persen. Sementara, masker bedah memiliki efektivitas 80%-95%.
Kemudian, masker FFPI menawarkan perlindungan 80%-90% dan masker kain 3 lapis memiliki efektivitas 50%-70%
Sementara, masker buff dan scuba memiliki proses penyaringan virus dan bakteri hanya 0-5%.