News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Besok Rupiah Diprediksi Kembali Melemah

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menghitung uang rupiah di money changer Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Laporan Reporter Kontan, Intan Nirmala Sari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah diprediksi akan berlanjut pada perdagangan Rabu (23/9/2020).

Sentimen yang bakal mendominasi tekanan atas nilai tukar rupiah besok datang dari eksternal, khususnya skandal baru di pasar keuangan global dan pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (22/9/2020) kurs rupiah tercatat melemah sebanyak 0,58% ke Rp 14.785 per dolar AS.

Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah melemah 0,4% ke level Rp 14.782 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi memperkirakan, rupiah masih akan cenderung bergerak melemah pada perdagangan Rabu besok (23/9/2020).

Baca: Pelemahan rupiah akan berlanjut setelah adanya sinyal resesi dari Menkeu

Meskipun begitu, pelemahan diyakini hanya bersifat jangka pendek. "Sentimen utamanya karena eksternal, khususnya terkait skandal dan pertemuan The Fed," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (22/9/2020). 

Baca: Resesi Ekonomi RI 1998, Nilai Tukar Rupiah Melemah hingga Utang Luar Negeri Menumpuk

Pada perdagangan Selasa (22/9/2020) pasar keuangan dikejutkan dengan munculnya skandal perbankan global setelah FinCEN Files yang berisi sekumpulan dokumen penting dan rahasia terkait perbankan dan keuangan bocor ke publik.

File berisikan 2.500 dokumen tersebut sebagian besar adalah berkas yang dikirim bank-bank ke otoritas AS antara 1995 hingga 2017.

Isi dari berbagai file tersebut meliputi skandal penggelapan dana hingga pengemplangan pajak dari lembaga keuangan besar dunia.

Sentimen lain yang ikut menekan rupiah adalah pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengumumkan kondisi ekonomi membaik.

Di samping itu, pelaku pasar juga masih menanti pernyataan lanjutan dari Powell pada pertemuan dengan Sub Komite Pemilihan DPR terkait perkembangan Covid-19 Rabu (23/9/2020). 

"Sepertinya penopang rupiah dari dalam negeri belum ada, mengingat RUU amandemen Bank Indonesia (BI) juga masih ramai diperbincangkan," tandasnya. 

Untuk itu, pada perdagangan besok (23/9) rupiah diprediksi bakal melanjutkan pelemahan di kisaran support Rp 14.770 per dolar AS dan resistance di kisaran Rp 14.850 per dolar AS.

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Rupiah diperkirakan melemah lagi pada Rabu (23/9)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini