Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, sensus penduduk 2020 menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk para tuna wisma.
Kepala Biro Humas dan Hukum BPS Endang Retno Sri Subiyandani mengatakan, kegiatan sensus tersebut dilakukan pertengahan September 2020.
"Sensus pada 15 September dari jam 11 malam sampai 5 pagi, petugas kita ke terminal, pelabuhan, pasar, dan sebagainya. Serentak se-Indonesia jalan bareng," ujarnya saat menyambangi Kantor Redaksi Tribunnews, Kamis (24/9/2020).
Menurut Endang, petugas BPS menyisir setiap wilayah secara rinci, bahkan beberapa orang yang tidak waras juga didata.
"Kita menyisir, bahkan ada orang gila juga kita data, kasih namanya orang gila 1, 2, 3. Kita data dengan pertanyaan sama, termasuk anak buah kapal," katanya.
Baca: BPS Masih Punya Waktu Sepekan Lagi untuk Tuntaskan Sensus Penduduk 2020
Pertanyaan untuk anak buah kapal fokusnya kepada masa tinggal mereka, apakah sudah 1 tahun atau belum tidak pulang.
Kalau mereka lebih dari 1 tahun maka BPS akan mendata karena di rumah dia kemungkinan dihilangkan datanya karena 1 tahun tidak pulang.
Baca: Anggaran BPS 2020 Dipangkas, Sensus Ekonomi Kena Imbas
Disisi lain, petugas melakukan penyisiran untuk sensus pada jam segitu karena mayoritas tuna wisma tidak kemana-mana pada waktu tersebut.
"Tuna wisma kalau malam lagi tidur. Kita jalan bareng memantau, ada yang virtual dan fisik, kepala BPS di tiap wilayah menemani, BPS ada sampai di level kabupaten dan kota," pungkasnya.