Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga minyak melemah hampir tiga persen setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan dirinya dan istri positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 via Twitter.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen negatif itu membuat pelaku pasar cemas karena nasib orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
"Iya harga minyak turun akibat kekhawatiran pasar karena ketidakpastian terhadap kabar positifnya Trump," ujarnya kepada Tribunnews, Jumat (2/10/2020).
Baca: Sebelumnya Asisten yang Terpapar, Donald Trump Umumkan Positif Covid-19 & Kini Jalani Karantina
Menurut Ariston, memang kalau ada kabar buruk tiba-tiba, maka investor langsung buru-buru melakukan aksi jual atau keluar dari pasar keuangan.
Baca: Susun Aturan Penanggulangan Tumpahan Minyak, Kemenhub Bahas Ratifikasi Konvensi OPRC 1990
"Biasanya ketika ada berita mengejutkan pasar yang menyebabkan ketidakpastian, pasar akan beramai-ramai mengambil sikap keluar dari pasar berisiko," katanya.
Sementara itu, investor kemungkinan melarikan uangnya menuju aset safe haven yakni emas maupun yen yang terlihat mengalami penguatan setelah Trump positif Covid-19.
"Harga emas kalau dihitung dari sesaat sebelum berita Trump keluar dengan kenaikan pasca Trump itu sekira 1,37 persen, meski pagi ini harga emas memang sempat tertekan penguatan dolar AS. Kalau JPY (yen) menguat sekira 0,5 persen terhadap dolar AS pada waktu yang sama dengan emas (menguat)," pungkasnya.