News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akulaku Edukasi Pelaku UMKM Tingkatkan Literasi Keuangan

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja tengah memproduksi tas di sentra usaha mikro kecil dan menengaha (umkm) Kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020). Pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh Indonesia, membuat sektor umkm mengalami penurunan omzet hingga 70 persen. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akulaku Finance Indonesia melakukan edukasi kepada berbagai lapisan masyarakat termasuk pelaku UMKM.

Tujuannya untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan usaha khususnya pengelolaan pembiayaan produktif yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.

Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia Wildan Kesuma mengatakan edukasi terhadap pelaku UMKM sangatlah penting guna meningkatkan literasi keuangan.

Baca juga: Restrukturisasi Kredit Akulaku Capai Rp 47,3 Miliar

Baca juga: Cakrawala Kerja Sama dengan Akulaku Permudah Akses Masyarakat Terhadap Asuransi Mikro

Menurutnya, para pelaku UMKM perlu mendapatkan ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk dan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan.

“Inklusi keuangan bisa dikatakan terwujud kalau semua orang dapat mengakses layanan keuangan dengan mudah. Efek yang diharapkan tentu saja meningkatnya kemampuan ekonomi dan berkurangnya kemiskinan serta kesenjangan ekonomi,” ujar Wildan dalam webinar ditulis Selasa (13/10/2020).

Sehubungan dengan edukasi terkait inklusi keuangan, Penasihat Keuangan Ghita Argasasmita mengatakan dalam membangun usaha yang komprehensif dan berkelanjutan, diperlukan manajemen keuangan yang baik untuk mempertahankan bisnis dari kondisi ekonomi yang tidak stabil.

“Kemampuan yang penting untuk dimiliki seorang pengusaha UMKM adalah kemampuan manajemen keuangan yang baik untuk membawa bisnis mereka maju dan berkelanjutan,” kata Ghita.

Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM baik saat akan memulai usaha maupun saat usahanya sudah berjalan adalah untuk menekan biaya operasional seefisien mungkin dan memisah rekening pribadi dan rekening usaha.

Bila rekening usaha sudah terpisah maka arus bulanan akan terlihat dengan jelas.

“Apabila kita bisa memisahkan tabungan usaha dan pribadi, penghitungan kas bulanan usaha kita akan lebih mudah dan tepat. Hal ini juga akan meminimalisir kemungkinan mengalami krisis uang kas yang diakibatkan oleh penarikan uang tunai untuk keperluan pribadi,” ungkap Ghita yang juga merupakan founder dari Integrita Financial.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai 64 juta.

Angka tersebut mencapai lebih dari 90 persen keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia.

Selama masa pandemi ini, sektor UMKM adalah salah satu yang sangat terdampak.

Hal ini dikarenakan, di antaranya pembatasan sosial berskala besar dan pemberlakuan kebijakan bekerja dan belajar dari rumah, dan meminimalisir frekuensi keluar rumah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini