News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

IMF: Lockdown Kebijakan Paling Efektif Pulihkan Ekonomi yang Dihantam Covid-19

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Relawan dari sebuah kuil Sikh mendistribusikan makanan gratis kepada para tunawisma selama lockdown di New Delhi, 15 April 2020. India mulai melonggarkan lockdown meski kasus positif covid-19 terus bertambah dan kini sudah mencapai 181 ribu kasuss per 31 Mei 2020.

Laporan Reporter Kontan, Venny Suryanto 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Efektivitas pemberlakuan kebijakan lockdown di beberapa negara dinilai efektif mengurangi infeksi atau penyebaran wabah Covid-19 secara substansial.

International Monetary Fund (IMF) menilai langkah lockdown pada beberapa negara harus cukup ketat untuk mengurangi penyebaran secara signifikan.

IMF juga menjelaskan, kebijakan lockdown yang dilakukan tersebut guna menekan penyebaran Covid-19 juga dinilai sebagai kunci agar dapat membuka jalan menuju pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

“Jika mereka ingin berhasil mengatasi pandemi dengan demikian maka perlu membatasi jangkauan jarak sosial,” sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi IMF, Selasa (13/10/2020).

Beberapa analisis juga menunjukkan bukti lintas negara terkait hubungan antara pemberlakuan lockdown dengan aktivitas ekonomi di 52 negara maju, pasar berkembang, dan ekonomi berkembang. 

Baca juga: Malaysia Berlakukan Lockdown Lagi di Wilayah Ini hingga 27 Oktober 2020

Data IMF menunjukkan korelasi antara ketatnya lockdown selama paruh pertama tahun 2020 dengan penurunan PDB relatif dalam.

“Data tersebut menggambarkan bahwa negara-negara yang menerapkan penguncian yang lebih ketat mengalami kontraksi PDB yang lebih tajam,” tandasnya.

Baca juga: Tak Lagi Sarankan Lockdown, WHO: Itu Buat Orang Miskin Semakin Lebih Miskin

Adapun lockdown juga menunjukkan bahwa hubungan negatif antara penguncian dan aktivitas ekonomi kuat untuk menggunakan indikator lain selain PDB s

eperti dikaitkan dengan konsumsi yang lebih rendah, investasi, produksi industri, penjualan eceran, indeks manajer pembelian untuk sektor manufaktur dan jasa, dan tingkat pengangguran yang lebih tinggi.

Meski demikian, langkah lockdown memang cenderung berdampak negatif pada ekonomi jangka pendek.

Namun, menurutnya, temuan ini harus ditafsirkan dengan hati-hati mengingat kekhawatiran variabel yang dihilangkan yang mempengaruhi analisis lintas negara dan kekhawatiran endogenitas tentang penguncian. 

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul: IMF: Lockdown kunci menuju pemulihan ekonomi yang lebih cepat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini