Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menggandeng dompet digital Dana sebagai penyalur insentif Kartu Prakerja.
Sebelum Dana, Pemerintah sudah bermitra dengan BNI, Ovo, LinkAja, dan Gopay.
Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja Rudy Salahuddin menyampaikan Dana resmi membantu penyaluran bagi penerima.
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Kapan Dibuka? Berikut Penjelasannya
"Dana menjadi mitra pembayaran baru di Kartu Prakerja," kata Rudy saat Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dengan DANA secara virtual, Rabu (14/10/2020).
Rudy menerangkan insentif yang dimaksud bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta dan insentif usai pelatihan sebesar Rp 2,4 juta yang disalurkan hingga 4 kali yaitu Rp 600.000 per bulan.
Manajemen Pelaksana Kartu (PMO) Prakerja juga memberikan insentif bagi penerima Kartu Prakerja yang menyelesaikan tiga survei evaluasi program sebesar Rp 150.000.
Menurutnya, seluruh insentif itu hanya disalurkan melalui 5 mitra penyalur.
"Karena pandemi ini mengurangi mobilitas. Semua orang dari Sabang sampai Merauke tidak ada satu pun terlewati dari penerima. Kita dipaksa go digital sekaligus membuat program lebih efisien," terang Rudy.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa penyaluran insentif lewat platform e-wallet lebih diminati penerima.
"Data menunjukkan 78 persen penerima memilih e-money sebagai rekening penyaluran dana insentif," tutup dia.
Sementara Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengklaim penyaluran dana insentif sudah tepat sasaran.
Denni menyebut 79 persen penerima program Kartu Prakerja berusia 18 tahun hingga 35 tahun dengan 93 persen di antaranya memiliki latar belakang pendidikan SMA ke atas.
Untuk penerima usia di atas 55 tahun hanya berkontribusi 2 persen.
"Secara umum peserta Kartu Prakerja tepat sasaran, itu sebab mayoritas peserta dari kalangan muda yang masih panjang kontribusinya bagi ekonomi," tuturnya.