Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) memperkuat komitmennya mengakselerasi pencapaian target inklusi keuangan di Indonesia usai menggandeng dompet digital atau e-wallet Dana sebagai mitra pembayaran.
Kerjasama ini menambah daftar mitra pembayaran Kartu Prakerja, yang sebelumnya sudah bekerja sama menyediakan akun e-wallet sebagai media penyaluran insentif.
“Inklusi keuangan memiliki tiga fungsi penting bagi perekonomian, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong proses pemulihan ekonomi nasional, serta mendukung daya tahan ekonomi masyarakat,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin dalam Seminar Kartu Prakerja, Rabu (14/10/2020).
Saat ini teknologi digital semakin dibutuhkan di masa pandemi, sehingga masyarakat tidak lagi perlu mengantre, bertatap muka dengan petugas, atau pergi ke kantor tertentu untuk mendapatkan layanan, termasuk layanan keuangan.
Sementara, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan, sebelumnya Kartu Prakerja telah menjalin kerjasama dengan empat mitra pembayaran yaitu Bank BNI, OVO, LinkAja, dan GoPay.
"Bergabungnya Dana dalam ekosistem Kartu Prakerja sebagai mitra pembayaran memberi lebih banyak pilihan kepada peserta Kartu Prakerja ke rekening mana dana insentif akan disalurkan,” kata dia.
Adapun, Denni menambahkan, program Kartu Prakerja yang diperkenalkan pada April 2020 telah mendorong akselerasi inklusi keuangan dengan terbukti 4.094.136 penerima Kartu Prakerja memiliki akun e-wallet.
Survei evaluasi kedua yang dilaksanakan oleh MPPKP pada tanggal 4 Oktober hingga 7 Oktober 2020 dengan 160.560 responden menunjukkan peningkatan inklusi keuangan yang cukup baik.
Sebelum mengikuti Program Kartu Prakerja, sebanyak 23 persen responden tidak memiliki rekening bank. Saat ini, 44 persen dari 23 persen responden tersebut telah memiliki rekening bank.
"Kemudian, sebelum mengikuti Program Kartu Prakerja, sebanyak 45 persen responden tidak memiliki e-wallet. Saat ini, sebanyak 94 persen dari 45 persen responden tersebut telah memiliki e-wallet," pungkasnya.