News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Was-was, Inggris Berlakukan ‘Due Dilligence’ Kayu dan Sawit

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia menyampaikan kekhawatiran terhadap rencana Inggris memberlakukan tindakan due diligence atau uji kelayakan untuk beberapa komoditas, termasuk minyak sawit, kayu dan produk kayu.

Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi menyampaikan kekhawatiran tersebut pada Menlu Inggris, Dominic Raab dalam kunjungannya ke London, Rabu (14/10/2020).

“Kebijakan ini berpotensi menjadi hambatan non-tarif ekspor Indonesia ke Inggris,” kata Menlu dalam konferensi pers virtual, Rabu (14/10/2020).

Menlu menyarankan agar Indonesia dan Inggris membahas kemungkinan pembuatan ‘mutual recognition’ dari kebijakan yang telah dimiliki masing-masing negara mengenai supply chain sustainability.

Baca juga: Kelapa Sawit Bukan Hanya Minyak Goreng, Milenial Wajib Tahu Manfaatnya Lebih dari Itu

Retno mengatakan pertemuan dengan Dominic Raab merupakan pertemuan tatap muka pertama setelah dirinya bertemu secara virtual dalam pertemuan para Menlu ASEAN dengan Menlu Inggris bulan September 2020;

Baca juga: Kebun Kelapa Sawit Milik Nurhadi di Sumatera Utara Disegel KPK, Warga Dilarang Masuk Areal Lahan

Inggris sendiri merupakan mitra strategis Indonesia sejak 2012.

“Inggris merupakan mitra dagang ke-4 terbesar Indonesia dari Eropa setelah Jerman, Belanda dan Italia dan merupakan peringkat pertama perdagangan kayu dari Eropa,” kata Retno.

Selain itu, Inggris merupakan mitra investasi ke-2 terbesar dari Eropa setelah Belanda.

Sebagai negara anggota DK PBB kedua negara sepakat untuk terus mengarus-utamakan multilateralisme.

“Dalam pertemuan bilateral, kami sepakat untuk memperkuat kerja sama baik secara bilateral maupun dalam konteks multilateral,” ujarnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini