News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala Daerah Diminta Jaga Stok Pangan, Ada Ancaman Badai La Nina dan Banjir

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, seusai hujan mengguyur Jakarta dengan lebat pada Jumat (16/10/2020) sore hingga malam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan warga untuk waspada terhadap dampak fenomena La Nina yang mengancam masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19. La Nina dapat memicu frekuensi dan curah hujan yang jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga berpotensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Tribunnews/Herudin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengutip data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, adanya potensi badai la nina dan risiko banjir dan hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Pemerintah pusat berharap kepala daerah dapat mengantisipasi ini.

"Diharapkan Bapak dan Ibu gubernur, kepala daerah untuk membantu menjaga ketersediaan pangan," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2020, Kamis (22/10/2020).

Menurut Airlangga, stok pangan nasional di tengah ancaman hujan dan banjir masih memadai, khususnya komoditas beras di Bulog.

"Ketersediaan pangan sekarang relatif aman dan Bulog masih memiliki cadangan sekira 1,2 juta (ton) dan tentunya ini diharapkan bisa menjaga sampai musim panen kedepan," katanya.

Baca juga: Fenomena La Nina, Waspadai Dampak Hujan Lebat di Provinsi Bengkulu, Sumsel dan Lampung

Kendati demikian, dia menambahkan, ketersediaan pangan ke depan menjadi penting dan dengan aplikasi digital diharapkan rantai pasok dari juga bisa terbentuk.

Baca juga: PUPR: Wilayah Indonesia Timur Berpotensi Terdampak Fenomena La Nina

"Terutama mendekatkan antara petani dengan market. Dengan adanya digitalisasi melalui rantai pasok diharapkan ini bisa menjaga harga yang cukup optimal di tingkat petani," ujar Airlangga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini