TRIBUNNEWS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka melemah ke Rp 14.665 per dolar AS pada Jumat (23/10/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah turun 0,03% dari penutupan Kamis (22/10/2020).
Dilansir Kontan.co.id, stimulus dan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) masih akan menjadi penggerak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjelang akhir pekan ini.
Selanjutnya, rupiah kemungkinan masih tertekan di hadapan dolar AS.
Tetapi, posisi rupiah masih lebih kuat dibandingkan dengan penutupan perdagangan pekan lalu Rp 14.698 per dolar AS.
Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.550 - Rp 14.750 per dolar AS.
Sementara Analis HFX Berjangka Ady Pangestu juga memproyeksikan rupiah besok cenderung bergerak melemah di rentang Rp 14.600 - Rp 14.700 per dolar AS.
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.738 per dolar AS.
Sementara itu, Bank Central Asia (BCA) mematok kurs jual pada Rp 14.715 per dolar AS.
Kurs jual berarti pihak bank menjual dolar AS pada posisi ini.
Untuk kurs beli BCA adalah Rp 14.715 per dolar AS.
Kurs beli ini berarti bila Anda ingin menjual dolar AS maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini.
Lantas, bagaimana kurs rupiah terhadap dolar AS di 5 bank besar?
Baca juga: Satu Tahun Jokowi-Amin Rupiah Ditutup Menguat, Analis Bilang Faktor Sentimen Eksternal
Baca juga: Harga Emas Antam Jumat 23 Oktober 2020, Turun Jadi Rp 1.007.000 per Gram, Berikut Rinciannya
Berikut kurs rupiah di 5 bank besar berdasarkan pantauan Tribunnews.com, Jumat (23/10/2020):