Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel memastikan ketersediaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau Elpiji untuk masyarakat dalam kondisi aman menjelang libur nasional dan cuti bersama.
Unit Manager Communication, Relations & CSR Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Umar Ibnu Hasan pasokan BBM dan LPG saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Baca juga: Pertamina Pastikan Masa Transisi Restrukturisasi Berjalan Lancar
"Untuk menghadapi lonjakan permintaan BBM dan LPG, Pertamina MOR II Sumbagsel yang wilayahnya meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung terus melakukan pengamanan dan pemantauan suplai, distribusi, serta penjualan," kata Umar, Selasa (27/10/2020).
Baca juga: Mengaku Sibuk Jadi Komisaris Utama di Pertamina, Ahok Berseloroh: Saya Dirut Nyaru Komut
Pertamina terus berkoordinasi dengan internal dan eksternal guna menunjang kelancaran pasokan energi, dengan memperkuat stok, memantau kondisi di lapangan, serta melihat potensi pergerakan masyarakat ke lokasi tujuan mudik atau tempat wisata.
Jika masih diperlukan, penyaluran BBM maupun LPG akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan, sementara untuk produk subsidi dan penugasan tentunya akan disesuaikan dengan kuota yang telah ditetapkn pemerintah.
"Guna memastikan kesiapannya, kami pastikan keandalan sarfas BBM dan LPG, ketercukupan SDM termasuk Awak Mobil Tanki (AMT) dan semua Mobil Tanki (MT) serta infrastruktur dalam kondisi maksimum," kata Umar.
Umar menambahkan, di bulan September 2020, tercatat konsumsi BBM non subsidi jenis Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) sekitar 140.000 kiloliter, atau turun sekitar 6 persen dari rata-rata konsumsi sebelum Covid-19 (Jan-Feb) yaitu di kisaran 150.000 kiloliter.
Untuk konsumsi BBM non subsidi jenis Gasoil (Dex, Dexlite) pada September 2020 sebesar 4.495 kiloliter atau meningkat 17 persen dibandingkan dengan rata-rata konsumsi sebelum Covid-19 (Jan-Feb) yaitu sektia 3.850 kiloliter.
Hal yang sama terjadi dengan konsumsi LPG.
Selama Covid-19 konsumsi LPG sektor rumah tangga di bulan September mengalami kenaikan, untuk LPG PSO 3 Kg yaitu naik sebesar 4 persen dari konsumsi normal sebelum Covid-19 (Jan-Feb), yaitu dari 43.000 metric ton menjadi 46.000 metric ton.
Untuk LPG Non PSO pada September juga mengalami kenaikan sebesar 9 persen dibandingkan dengan rata-rata konsumsi sebelum Covid-19, yaitu dari 4.700 metric ton menjadi 5.100 metric ton.
“Mulai bergeliatnya aktivitas perkantoran, UKM yang sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19 masih menjadi alasan mulai naiknya konsumsi BBM dan naiknya konsumsi LPG PSO dan Non PSO sektor rumah tangga," imbuh dia.