Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai data produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2020 yang akan diumumkan siang ini cukup positif untuk rupiah.
Menurutnya, bukan persoalan resesi tetapi adanya pemulihan ekonomi Indonesia dibandingkan kuartal sebelumnya yang membuat rupiah menguat.
"Pasar akan mendapati data PDB Q3 yang kelihatannya menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia dibandingkan kuartal II. Ini cukup positif untuk rupiah," kata Ariston kepada Tribunnews, Kamis (5/11/2020).
Baca juga: BPS Akan Umumkan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2020, Indonesia Bakal Resesi?
Selain itu, Ariston juga melihat sentimen positif pasar terjadi setelah penandatanganan UU Cipta Kerja oleh Presiden RI Joko Widodo.
"Kondisi kondusif walaupun UU Cipta Kerja sudah ditandatangani," urai dia.
Baca juga: Harga Emas Antam Pagi Ini Persis di Posisi Rp 1 Juta per Gram
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka menguat Rp 14.385 per dollar AS dari penutupan perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp 14.565 per dollar AS.
Mata uang Asia terpantau bergerak menguat rupiah 1,25 persen, won Korea 0,48 persen, dan ringgit Malaysia 0,22 persen.
Adapun mata uang bergerak melemah antara lain rupee India 0,46 persen, baht Thailand 0,13 persen, dolar Singapura 0,07 persen, dan baht Thailand 0,13 persen.
"Rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.520-Rp 14.600 per dolar AS," tutur Ariston.