Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Ahli Strategi Citi Private Bank memprediksi mata uang Amerika Serikat (AS) akan terus melanjutkan pelemahan, bahkan pasca berlangsungnya pemilihan presiden AS.
Paket stimulus berikutnya pun diperkirakan lebih kecil dari yang diharapkan.
Baca juga: Analis Politik Sebut Prabowo Bisa Ikuti Langkah Presiden AS Terpilih Joe Biden untuk Pilpres 2024
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (10/11/2020), greenback siap untuk melemah lebih lanjut, bahkan jika pemilu AS dimenangkan kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden.
Meskipun pemerintahan Biden dianggap dapat mengurangi ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan internasional.
Baca juga: Setelah Sang Menantu, Kini Melania Minta Donald Trump Menerima Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS
Seperti yang disampaikan Kepala Investasi Citi Private Bank David Bailin.
"Kemenangan Presiden Terpilih Biden mengindikasikan kembalinya pemerintahan AS ke pemerintahan yang lebih konvensional. Itu akan menghasilkan perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS, dan taktik negosiasi 'ancaman tarif' (ala Donald Trump) pun akan berakhir," kata Bailin.
Menurut para analis, hal itu akan menguntungkan banyak pasar keuangan dunia, terutama di pasar negara berkembang.
"Mungkin kejelasan terbesar pasca pemilihan adalah untuk perdagangan global. Kebijakan luar negeri AS akan memasuki fase yang lebih dapat diprediksi, tanpa meningkatkan ancaman tarif," kata Bailin.
Sementara Kepala Strategi Investasi Steven Wieting memprediksi dolar AS akan turun.
"Kami melihat dolar AS yang menurun dan pasar negara berkembang yang meningkat sangat mungkin terjadi," kata Wieting.