TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dorong literasi industri keuangan syariah, Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dan PT Raiz Invest Indonesia (Raiz) jalin kerja sama strategis.
Harapannya, kerja sama tersebut mampu memberikan solusi investasi yang sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah, berkualitas, serta sangat terjangkau bagi berbagai lapisan masyarakat.
Melalui aplikasi Raiz, investor bisa berinvestasi di reksadana syariah kelolaan MAMI secara langsung dengan dana minimal Rp 10.000.
Selain itu, nasabah dapat melakukan investasi dengan memanfaatkan fitur Recurring (investasi berkala) dan Round-Ups (pembulatan) yang terdapat di aplikasi Raiz.
Baca juga: Menstimulasi Budaya Literasi Saat Pandemi Lewat Dongeng Daring
Direktur Interim Presiden Direktur MAMI Afifa mengatakan, kehadiran pandemi Covid-19 mempercepat perubahan perilaku konsumen untuk mengandalkan transaksi digital, termasuk pada transaksi reksadana.
Kerja sama strategis antara MAMI dengan Raiz terbentuk berdasarkan kesamaan pandangan tentang pentingnya kemudahan akses dan transaksi yang nyaman untuk berinvestasi di reksadana syariah, termasuk bagi milenial.
"Melalui kerja sama dengan Raiz yang memiliki aplikasi investasi mikro berbasis online dan fokus menjangkau generasi milenial, kami harap akan semakin banyak generasi milenial yang menikmati peluang investasi di pasar modal syariah Indonesia," kata Afifa Rabu (18/11/2020).
Baca juga: Perpusnas: Literasi Dapat Tingkatkan Inovasi di Tengah Pandemi
Sementara itu, CEO Raiz Fahmi Arya menyambut baik kerja sama yang dilakukan Raiz dengan MAMI dalam menyediakan produk investasi yang halal, berkualitas, dan sangat terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk milenial.
Melalui kerja sama dengan salah satu manajer investasi besar dan terpercaya di Indonesia, Fahmi optimistis Raiz dapat memperluas penetrasi pasar.
Lebih lanjut, Fahmi mengatakan bahwa permintaan masyarakat terhadap produk investasi syariah semakin meningkat. Oleh karena itu, Raiz menggandeng MAMI dalam menyediakan alternatif reksadana syariah.
"Ke depan, jika permintaan investor untuk produk investasi yang lebih advance, kami terbuka untuk menyediakan produk lain berbasis syariah bersama MAMI," kata Fahmi.
Sejalan dengan pernyataan Fahmi, Justitia Tripurwasani, Director & Chief Legal, Risk and Compliance Officer MAMI sekaligus Kepala Unit Pengelolaan Investasi Syariah MAMI mengatakan bahwa industri reksa dana syariah di Indonesia terus mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir.
Mengutip data dari website OJK, dalam 5 tahun terakhir, sejak akhir September 2015 hingga akhir September 2020, industri reksadana di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, yaitu di atas 600%, jauh melampui pertumbuhan reksadana konvensional yang tumbuh sekitar 80% pada periode yang sama.
Demikian pula dalam setahun terakhir, AUM reksadana syariah juga masih terus mengalami pertumbuhan yang menggembirakan.
"Kami melihat masih banyak peluang pertumbuhan, mengingat semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya berinvestasi secara halal," jelas Justitia.
Lewat kerja sama, sejak Oktober 2020 reksadana Manulife Dana Kas Syariah (MDKS) dan Manulife Syariah Sukuk Indonesia (MSSI) telah tersedia di aplikasi Raiz. MDKS merupakan reksadana pasar uang dengan tingkat risiko yang konservatif.
Secara historis, MDKS cocok untuk investor yang baru mulai mencoba investasi di reksa dana, cocok bagi investor yang mencari stabilitas kinerja, dan juga cocok untuk menyimpan dana darurat yang perlu dicairkan sewaktu-waktu.
Sedangkan MSSI merupakan reksadana obligasi (sukuk) dengan tingkat risiko dan potensi imbal hasil satu tingkat di atas MDKS. MSSI cocok untuk investor yang memiliki tujuan investasi yang ingin dicapai dalam tiga tahun ke atas. Horizon investasi yang lebih panjang tentunya akan ideal untuk meminimalisir risiko volatilitas pasar.
Melalui investasi di reksadana MSSI, investor dapat menikmati kemudahan investasi di beragam sukuk tanpa perlu repot, karena dikelola oleh manajer investasi yang profesional. Investor dapat membeli reksadana MDKS maupun MSSI dengan memanfaatkan fitur Recurring (investasi berkala) dan Round-Ups.
Fitur Recurring akan membangun kedisiplinan berinvestasi dengan mengatur jadwal dan jumlah dana yang akan diinvestasikan secara berkala.
Sedangkan untuk fitur Round-Ups dapat mencatat transaksi akun internet banking yang dihubungkan ke aplikasi Raiz. Pada catatan tersebut akan dilakukan pembulatan untuk setiap nominal transaksi dan akan diakumulasi sisihan dana pembulatan tersebut untuk diinvestasikan oleh nasabah.
Fitur ini dapat memberi kemudahan bagi nasabah untuk melakukan investasi tanpa harus mengubah gaya hidup.
"Untuk investor pemula dan butuh dana likuid, bisa menempatkan asetnya di MDKS yang punya risiko konservatif. Sedangkan MSSI cocok untuk mereka yang ingin berinvestasi di atas tiga tahun ke depan," ungkap Afifa.
Adiwarman Karim, Ketua Dewan Pengawas Syariah MAMI mengatakan, investasi sama halnya dengan menanamkan kebaikan. Oleh karena, berinvestasi merupakan suatu keharusan, di mana dengan berinvestasi, sama saja dengan melakukan suatu kebaikan.
"Agar lebih berkah, berinvestasilah di reksadana yang syariah. Berkah ini penting, karena dalam kehidupan ini, kita bukan sekadar cari keuntungan duniawi namun juga mencari keberkahan,” jelas Adiwarman.
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: Manulife Aset Manajemen (MAMI) gandeng Raiz dorong reksadana syariah