Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut, untuk mendukung lima kawasan destinasi wisata super prioritas.
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Andi Hartono menyebutkan, untuk mendukung kawasan destinasi wisata super prioritas ini Kemenhub akan membangun empat unit kapal wisata bottom glass.
Baca juga: Kemenhub Gelar FGD Bahas Rancangan Peraturan Menhub Terkait Telekomunikasi Pelayaran
"Empat kapal ini, dua diantaranya akan ditempatkan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan dua lagi di Bunaken, Sulawesi Utara," ucap Andi dalam keterangannya, Rabu (18/11/2020).
Empat unit kapal wisata bottom glass ini, lanjut Andi, dilakukan untuk mendukung program pembangunan di kawasan lima destinasi wisata super prioritas agar menarik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
Baca juga: Kunker Ke Labuan Bajo dan Kupang, Menhub Cek Protokol Kesehatan di Bandara dan Pelabuhan
"Melalui kapal wisata ini, wisatawan dapat menikmati keindahan bawah laut Indonesia seperti di Labuan Bajo dan juga Bunaken," ucap Andi.
Lebih lanjut Andi menjelaskan, bahwa kegiatan pembangunan empat unit kapal wisata bottom glass ini dibiayai secara multiyears dari dana APBN Tahun Anggaran 2020 sampai 2021.
Sementara itu menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Antoni Arif Priadi, dalam laporannya mengungkapkan untuk nilai kontrak pembangunan empat untuk kapal wisata bottom glass ini sebesar Rp 76,6 miliar.
Lanjut Andi, pihaknya meminta kepada masyarakat sekitar destinasi wisata untuk berkontribusi dalam pengembangan pariwisata setempat.
"Masyarakat harus terlibat secara langsung, dimulai dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, karena kebersihan lokasi wisata jadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung," ucap Andi.
Sebagai informasi, pemerintah sendiri telah mencanangkan pengembangan destinasi pariwisata super prioritas di lima wilayah yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika-Lombok (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur) dan Likupang (Sulawesi Utara).
Hal ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata Indonesia, agar dapat bersaing dengan negara lain.