Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyakini pembentukan holding pariwisata akan membantu pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
Menurutnya, holding pariwisata sudah dibahas dalam rapat terbatas dan telah disetujui Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Holding BUMN Bisa Permudah Akses Pembiayaan UMKM
"Pembentukan holding ini tidak lain memperbaiki iklim industri aviasi sehingga bisa memberikan dampak optimal bagi perekonomian bangsa," tutur Erick dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang digelar virtual, Jumat (27/11/2020).
Erick menegaskan holding pariwisata juga akan melakukan penataan bandara dan rute-rute penerbangan bersama Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Rencana Pembentukan Holding BUMN Pangan Dinilai Sudah Melalui Berbagai Pertimbangan
"Tujuannya agar meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata serta perbaikan kualitas pelayanan publik," ucap mantan Bos Inter Milan tersebut.
Erick memaparkan pembentukan holding pariwisata dan pendukung akan selesai pada Desember 2020.
Struktur holding pariwisata dan pendukung akan dipimpin PT Survei Udara Penas dengan anggota holding di antaranya Garuda Indonesia, Angkasa Pura (AP) I dan II, AirNav, ITDC, Sarinah, Hotel Indonesia Grup, Indonesia Tourism Development Corporation ( ITDC), dan PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (TWC).
"Jadi 100 persen holding pariwisata dan pendukung ini dimiliki pemerintah. Dengan begitu, fleksibilitas, restrukturisasi, dan pengembangan model akan lebih mudah," kata Erick.
Dia menjelaskan anggota holding pariwisata dan pendukung akan memiliki fokus masing-masing, seperti ITDC yang fokus pada manajemen destinasi, pengembangan destinasi wisata seperti Mandalika.
"Kita harapkan ITDC juga menjadi penyelenggara event bersama pemerintah daerah, supaya ada event berkelanjutan," tukasnya.