TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah tips bisnis tetap untung di tengah pandemi dan resesi di Indonesia.
Indonesia resmi resesi setelah pertumbuhan ekonomi tercatat minus dua kuartal berturut-turut.
Di tengah Pandemi dan resesi, bagaimana caranya agar bisnis tetap meraih untung?
Dalam acara Top Business Talk 3 yang diselenggarakan oleh TopKarir pada Jumat (27/11/2020) lalu, tiga narasumber memberikan tips agar bisnis tetap untung sekalipun ekonomi tengah resesi.
Tiga narasumber itu yakni CEO TopKarir, Bayu Janitra Wirjoatmodjo; Chief Marketing Officer PT. SiCepat Ekspres Indonesia, Wiwin Dewi Herawati dan Co-Founder & CEO GM Financial, Ligwina Hananto.
Baca juga: Dukungan Pemda Sangat Sentral untuk Wujudkan Sumbar Jadi Pusat Bisnis Start Up
Adapun, TopKarir Indonesia merupakan startup lokal yang membantu perusahaan mencari dan mengembangkan talenta siap kerja secara mudah dan efektif lewat teknologi dan BIG data.
Berikut ini tiga hal yang perlu diperhatikan oleh sebuah perusahaan agar tetap berjalan dan untung di masa pandemi sebagaimana dirangkum dari siaran pers dari TopKarir:
1. Kampanye Marketing yang tepat sasaran
Pandemi Covid-19 yang dimulai sejak Maret 2020 membuat beberapa wilayah menerapkan sistem PSBB.
Dari sistem PSBB tersebut berdampak cukup besar di berbagai sektor.
Aktivitas jual beli yang tadinya dilakukan di tempat, seketika berpindah menjadi sistem online e-commerce.
Hal ini menjadi kesempatan baik bagi penyedia jasa pengiriman, salah satunya adalah PT. SiCepat Ekspres Indonesia.
Wiwin Dewi Herawati, Chief Marketing Officer PT. SiCepat Ekspres Indonesia, menjelaskan bahwa inovasi produk (HaLu, GOKIL, dan SIUNTUNG) direspon baik oleh konsumen berkat kampanye marketing yang dilakukan SiCepat.
Mereka melakukan konversi offline to online untuk merespon kondisi PSBB sejak Maret 2020 ini.
“Sejak awal pandemi, kami melihat adanya perubahan perilaku konsumen yang membuat kami berani mengubah strategi marketing menjadi 100% secara digital" kata Wiwin.
"Ternyata hal ini sangat membantu memotong cost, sehingga bisa dialihkan lebih efektif lewat influencer social media yang tepat sasaran dengan target market SiCepat. Ini berdampak langsung ke purchase,” lanjutnya.
Baca juga: Wamendag Nilai Bisnis Tetap Tumbuh di Masa Pandemi
Selain itu, SiCepat banyak terbantu oleh membangun awareness lewat kegiatan corporate social responsibility selama masa pandemi.
Paduan antara CSR dan digital marketing inilah yang akhirnya membuat SiCepat tetap tumbuh dan merekrut karyawan baru.
Wiwin mengatakan, SiCepat bermitra dengan TopKarir Indonesia untuk melakukan rekrutmen tim marketing.
Hal tersebut dilakukan untuk memperluas perencanaan marketing secara digital.
“Lebih efektif secara cost dan waktu dalam proses rekrutmennya,” tambah Wiwin.
Baca juga: Jaga Bisnis Perusahaan Anak di Masa Pandemi, Mandiri Group Siap Menggeliat
2. Sehatnya Keuangan Karyawan = Produktivitas Perusahaan
Di sebuah perusahaan, aset paling penting adalah karyawan.
Sehatnya keuangan karyawan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan.
Hal tersebut dijelaskan oleh Ligwina Hananto, Lead Financial Trainer & Founder QM Financial pada Top Business Talk 3 yang diselenggarakan oleh TopKarir.
“Ada dua hal yang perlu diperhatikan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas. Pertama, mempersiapkan karyawan untuk mengatur keuangan individu," ujarnya.
Ia menjelaskan, ketika keuangan karyawan dalam kondisi yang sehat, kinerja karyawan akan jauh lebih efektif dan produktif.
Berikutnya, Ligwina juga menambahkan bahwa karyawan perlu diedukasi untuk mengamankan sumber pendapatan utama.
Menjaga sumber pendapatan utama yang akan dapat menyelamatkan karyawan dan perusahaan di masa krisis.
Dengan begitu, karyawan secara tidak langsung membantu perusahaan bertumbuh bersama-sama.
Baca juga: Trik Bangkitkan Bisnis UMKM Nelayan Saat Pandemi ala Susi Pudjiastuti
3. People Management
Manajemen karyawan terhitung mulai dari porses rekrutmen hingga dukungan berkelanjutan bagi karyawan adalah hal yang penting.
CEO TopKarir Indonesia, Bayu Janitra Wirjoatmodjo, menjelaskan manajemen karyawan sama pentingnya dengan membangun strategi marketing ataupun keuangan dalam sebuah bisnis.
“Ketika karyawan bekerja sesuai dengan minat dan bakat, pekerjaan akan lebih fokus dan efektif sehingga berpengaruh terhadap growth perusahaan,” ujar Bayu.
Bayu menambahkan, keberhasilan membangun kembali bisnis di tengah pandemi dan resesi harus dilakukan dengan cepat, aman, dan bergantung pada talenta muda yang efektif dan efisien.
"TopKarir membantu SiCepat khususnya selama pandemi untuk menemukan bahkan mengembangkan talenta muda yang sesuai kebutuhan yaitu melek digital, multi tasking, cepat beradaptasi, dan sesuai minat dan bakat," lanjutnya.
TopKarir bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dalam menghubungkan industri dengan tenaga kerja Indonesia sehingga membuka lebih banyak peluang kerja.
(Tribunnews.com/Widya)