Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperingati Hari Disabilitas Internasional, Grab meluncurkan program peningkatan kapabilitas bagi penyandang disabilitas bertajuk ‘Grab Mendobrak Batas: Peluang Ekonomi Digital Bagi Penyandang Disabilitas’.
Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang GrabForGood dan program digitalisasi UMKM #TerusUsaha, Grab memperkuat komitmennya untuk menjadi platform yang inklusif dan memastikan semua orang, tak terkecuali penyandang disabilitas, bisa merasakan manfaat dari ekonomi digital melalui platform Grab.
Baca juga: Ajak Pengguna Donasi untuk Menanam Pohon, Grab Dapat Pujian Menhub
Baca juga: Fitur Carbon Calculator Grab, Jejak Karbonmu Bisa Jadi Donasi buat Lingkungan!
Tahun lalu Grab juga telah mengembangkan program ‘Mendobrak Sunyi’ untuk memberikan peluang pendapatan melalui GrabKios, peningkatan materi pelatihan mitra pengemudi penyandang disabilitas dan menghadirkan layanan GrabGerak.
Sejak program tersebut diluncurkan, Grab telah mengakomodasi dan memberdayakan lebih dari 200 penyandang disabilitas di Indonesia.
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan hantaman yang keras terutama untuk para penyandang disabilitas.
Kurangnya akses dalam pendidikan dan kesempatan kerja membuat mereka lebih rentan dalam memperoleh pendapatan.
"Di Grab, kami terus berusaha menjadi platform yang inklusif dan kami senang dapat menghadirkan program ini sebagai langkah lain dari Grab untuk terus membantu para penyandang disabilitas," tutur Neneng saat peluncuran secara virtual, Selasa (1/12/2020).
Di saat banyak saluran penjualan lain yang harus tutup dan membuat para penyandang disabilitas tidak bisa melanjutkan usaha, Grab melalui GrabKios telah membuka kembali peluang usaha mereka agar bisa #TerusUsaha dan bertahan di tengah pandemi melalui digitalisasi bisnis.
"Program ini juga sejalan dengan tema Hari Disabilitas Internasional yaitu membangun kembali kehidupan yang lebih baik ke arah yang inklusif, aksesibel dan berkelanjutan pasca Covid-19," imbuh Neneng.
Selama masa pandemi, penyandang disabilitas di Indonesia terkena dampak negatif salah satunya dari sisi ekonomi.
Menurut survei yang dilakukan oleh Jaringan Difabel Indonesia, sekitar 86 persen responden yang bekerja di sektor informal mengalami pengurangan pendapatan sebesar 50 - 80 persen.
"Oleh karena itu dengan hadirnya program ini, Grab berharap dapat membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan serangkaian pelatihan peningkatan kapabilitas dan peluang pendapatan sebagai mitra agen GrabKios. Grab juga menjalin kerja sama dengan Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin) serta mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) dalam program ini agar penyandang disabilitas bisa memperoleh bekal pengetahuan digital yang memadai," terang Neneng.
Melalui program Grab Mendobrak Batas: Peluang Ekonomi Digital Bagi Penyandang Disabilitas, Grab akan mengadakan rangkaian sesi peningkatan kapabilitas yang memberikan pelatihan dan peningkatan keterampilan bagi penyandang disabilitas di Indonesia, termasuk memberi motivasi mirausaha disabilitas, memberi akses pada teknologi melalui kelas literasi digital dan modal pengetahuan bisnis digital bersama GrabKios.
Selain memberikan peningkatan kapabilitas berupa kelas virtual, Grab juga mendukung Konekin untuk memberikan pendampingan kepada mitra agen GrabKios disabilitas yang ingin mengembangkan diri mereka di ekosistem ekonomi digital melalui platform Grab.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan bahwa dalam transformasi digital, no one left behind.
Pembangunan ekonomi digital inklusif, untuk semua orang, tidak terkecuali bagi mereka yang mempunyai ‘different ability, Difabel’.
"Program yang dilakukan Grab, adalah bagian dari perwujudan yang saya sebutkan di atas. Apalagi ini dilakukan di masa pandemi Covid-19. Untuk itu kami mengapresiasi dan menyambut baik program yang dilakukan oleh Grab Indonesia yang memberi peluang bagi anak bangsa yang memiliki different ability untuk menjadi mitra Grab. Kami berharap program ini bisa dirasakan dampak positifnya. Dari Kominfo pun akan ikut andil dalam program ini untuk memberikan pelatihan literasi digital agar difabel bisa memperoleh pengetahuan ekonomi digital yang memadai," kata Semuel.