TRIBUNNEWS.COM – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meraih peringkat pertama dalam Indonesia Best Companies in Creating Leaders from Within 2020 dengan nilai 92,44. Dengan capaian total ini, Telkom mampu menyisihkan 26 finalis yang 60% di antaranya adalah BUMN, seperti Bank Mandiri, Pertamina, BRI, dan Sucofindo yang secara berurutan menguntit sebagai Top 5.
Tak hanya itu saja, bahkan di sektor infrastruktur Telkom berada di posisi teratas, disusul PLN, Pelindo III, dan Jasa Marga.
Indonesia Best Companies in Creating Leaders from Within 2020 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA berkolaborasi dengan NBO Indonesia, melibatkan tim juri dari tokoh yang sudah dikenal publik dengan baik seperti Amir Abdul Rachman (Former President Commisioner MNC Land), Elia Massa Manik (Former CEO Pertamina), Josef Bataona (Former HR Director Unilever), Irham Dirmy (Wakil Komisi Aparatur Sipil Negara), dan Susanna Hartawan (Managing Director NBO Indonesia).
Berdasarkan kriteria Vision Mission and Framework; Leadership Development Program; Program Implementation and Execution; Leaders Born from Within; dan Business Impact, Telkom layak dinobatkan sebagai Best Leader Factory 2020.
Hal ini karena Telkom dipandang memiliki pengelolaan talent yang sistematis dan berkesinambungan, mendukung tujuan strategis perusahaan serta adanya komitmen emosional para eksekutif dan manajemen senior perusahaan dalam pengembangan talent tersebut.
“Terima kasih kepada penyelenggara dan tim juri yang telah memberikan apresiasi terhadap langkah Telkom dalam pengelolaan human capital. Penghargaan ini tak hanya menjadi suatu apresiasi bagi kami, tapi juga sebagai kalibrasi untuk mengetahui bahwa Telkom telah berada di jalur yang tepat khususnya dalam mencetak leader terbaik masa depan bagi perusahaan,” jelas Direktur Human Capital Management Telkom, Afriwandi di Jakarta (1/12).
Dalam wawancaranya bersama Majalah SWA di Jakarta pekan lalu, Afriwandi mengatakan bahwa saat ini Telkom tengah bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang fokus pada tiga domain bisnis, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services. Seiring dengan hal tersebut, Telkom membutuhkan transformasi dalam creating leaders yang mampu me-lead digital business. Untuk itu, Telkom merekrut anak-anak muda untuk dapat menyesuaikan dengan kapabilitas baru yang dibutuhkan.
“Anak muda ini adalah modal Telkom untuk mencetak digital talent. Dari 25 ribu karyawan TelkomGroup, sekitar 14.500 atau 58% di antaranya adalah anak muda,” ungkap Afriwandi.
Tak hanya itu, Telkom juga diberi amanah oleh Kementerian BUMN untuk menjadi enabler digital capability untuk memenuhi kebutuhan talenta bagi BUMN lain. Hal ini sebagai upaya untuk menyukseskan salah satu prioritas Kementerian BUMN, yakni menyiapkan leader dan digital talent untuk Indonesia sehingga dapat bersaing dan sejajar dengan negara lain, khususnya dalam pengembangan dan pemasaran teknologi digital.
Setidaknya ada lima strategi yang diterapkan Telkom dalam mencetak talenta digital, antara lain talent acquisition dengan membangun talent dari dalam dan pro-hire dari luar; talent development mencakup pengembangan leadership, professional competencies, dan fuctional competencies; career development di mana Telkom merekrut talenta berdasarkan kompetensi; performance management system yakni melakukan review dan mengembangkan skill talenta Telkom yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan; serta reward management yakni menyusun sistem remunerasi bagi karyawan.
Terkait dengan pengembangan leadership, core values AKHLAK (Amanah–Kompeten–Harmonis– Loyal–Adaptif–Kolaboratif) menjadi landasan Telkom dalam mengembangkan aspek leadership seluruh karyawannya. Telkom merupakan BUMN pertama yang mengimplementasikan core values AKHLAK dan saat ini karyawan dari 85 BUMN juga mengikuti pelatihan di Telkom mengenai penerapan nilai-nilai tersebut.
“Penghargaan ini tentunya memperkuat motivasi Telkom untuk melangkah dan berkarya lebih baik lagi. Dengan workforce planning dan strategi yang tengah kami implementasikan, semoga Telkom dapat mencetak digital talents dan digital leaders terbaik tidak hanya bagi perusahaan tapi bagi Indonesia nantinya,” tutup Afriwandi.