Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Business Links (IBL) Yayan menilai pentingnya menggali potensi ekonomi generasi muda untuk menghadapi tantangan bonus demografi pada 2030.
Menurutnya, diperkirakan di tahun tersebut hampir 70 persen penduduk Indonesia akan berada di usia produktif.
“Saat ini adalah titik yang tepat untuk mulai bersama-sama usaha strategis dan bertanggung jawab, yang dapat memanfaatkan bonus demografi agar bisa memberikan manfaat bagi bangsa,” ujarnya dalam webinar Kemitraan dalam Meningkatkan Peluang Ekonomi Kaum Muda, Jumat (18/12/2020).
“Kita tidak akan pernah berpikir bahwa bonus demografi akan menimbulkan angka pengangguran yang tinggi. Tantangan untuk itu tidak kecil, sehingga dibutuhkan strategi dan koordinasi di antara para pemangku kepentingan dalam satu kolaborsi,” tuturnya.
Melalui langkah strategis inilah, dia menilai tantangan bonus demografi dapat dijawab lebih mudah
Yayan mengungkapkan, melihat tantangan tersebut, IBL melalui Program Skilled Youth 4 yang didukung Citi Indonesia melakukan kajian tentang peningkatan peluang ekonomi anak muda.
Kajian ini fokus kepada dua hal, yaitu kesiapan bekerja dan kewirausahawan dimana akan dilihat beberapa aspek utama seperti akses, soft skills, kemitraan, GESI, technology informasi, dan literasi keuangan.
Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Puni A. Anjungsari mengatakan, sudah lebih dari 1.000 anak muda yang menerima manfaat dari program Skilled Youth 4.
Program Skilled Youth 4 adalah program kolaborasi Citi Indonesia dan Indonesia Business Links (IBL) yang didukung oleh Citi Foundation, ditujukan bagi generasi muda berusia 16-25 tahun di sejumlah wilayah di Jawa Barat yaitu Bekasi, Cikarang, Kerawang, Bandung, dan Purwakarta.
“Kami sangat menyambut baik inisiatif yang dilakukan Indonesia Business Links (IBL) dan dari hasil yang diperoleh, pendampingan bagi generasi muda merupakan salah satu faktor utama dari program Skilled Youth,” Puni.
Selain itu, aspek inklusif dan keberagaman juga mempunyai peran yang penting dalam pengembagan potensi generasi muda ke depan.
Menurut Puni, kaum muda menjadi salah satu kelompok yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
“Peluang untuk bekerja semakin sempit dan juga kesempatan berwirausaha menjadi terbatas. Karena itu, perlu ada kemitraan yang inklusif untuk mendorong kelompok muda bisa berwirausaha di masa pandemi dan juga pasca-pandemi,” imbuh dia.