Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di penghujung 2020 lalu Polkadot Indonesia baru saja sukses sukses menggelar event exibhition terbesar di era pandemi bertajuk BRILian Preneur UMKM Export 2020.
Acara yang digelar secara hybird pada 10-13 Desember 2020 ini dibuka secara virtual oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sementara di area pameran di Jakarta Covention Center (JCC) Jakarta dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki.
Berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya, di masa pandemi ini BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2020 diselenggarakan secara hybrid. Konsep ini pertama kali dilakukan di Indonesia dengan menghadirkan showcase UMKM dan Art Installation yang disajikan secara virtual dan bentuk asli dalam wujud yang benar-benar sama
Baca juga: Cara Cek Bantuan UMKM Rp 2,4 Juta, Cukup Akses Eform.bri.co.id/bpum, Berikut Syarat Mencairkannya
Pergelaran acara tersebut mendapat apresiasi dari Presiden Jokowi. Jokowi menyampaikan di masa pandemi kreativitas menjadi sebuah tuntutan termasuk UMKM yang harus mampu menampilkan produk yang menarik.
"Showcase di BRILian Preneur sangat berbeda dengan tampilan 3D virtual, dan ada instalasi seni yang bagus, kita seperti berada di ruang pameran yang sesungguhnya," kata Presiden kala itu saat membuka acara secara virtual,” kata Presiden Jokowi kala itu saat membuka acara tersebut.
Kesuksesaan tersebut tentunya dicapai tidak mudah. Namun dengan kesiapan yang matang serta komitmen tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat acara tahunan itu pun berjalan lancar.
Baca juga: Login eform.bri.co.id dengan KTP, Ini Cara Mencairkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta
Seluruh panitia serta tamu undangan dan perserta BRILian Preneur UMKM Export 2020 diwajibkan melalui test swab antigen serta PCR test guna memastikan mereka terbebas dari virus covid-19 sebelum masuk area exhibition. Belum lagi selama penyelenggaraan sejak 10 hingga 13 Desember, lokasi acara selalu diseterilkan dengan cairan disinfektan pada pagi, siang dan sore hari.
“Kami bersyukur acara yang mungkin terbesar yang digelar di masa pandemi tersebut bisa berjalan dengan baik. Tentunya semua dijalankan dengan memenuhi berbagai ketentuan terkait protokol kesehatan serta kami juga melakukan berbagi improvement untuk memperkuat pelaksanaan prokes tadi. Bisa dibilang event yang terbesar dan tersukses di masa pandemi ,” kata Ary Ardiansyah, CEO Polkadot Indonesia
Ary Ardiansyah menegaskan, sebagai pelaku usaha yang bergerak di bidang event organizer, penerapan protokol kesehatan menjadi suatu kewajiban yang harus dipatuhi guna mendukung kelancaran sebuah acara serta melindungi semua pihak terkait dari penyebaran pandemi covid-19.
Baca juga: Dorong Pemulihan Ekonomi, BKPM Wajibkan Usaha Besar Bermitra dengan UMKM
“Tentunya protokol kesehatan menjadi kewajiban kami untuk memenuhi. Yang pasti, kami selalu patuh dan taat terhadap penerapan protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam setiap kegiatan baik yang dilakukan secara offline maupun online atau virtual,” kata Ary dalam keterangan tertulisnya Rabu (6/1).
Oleh karenanya, tidak ada lagi alasan bagi penyelenggaran event untuk tetap menggelar kegiatan baik secara offline atau virtual di era new normal secara patuh diantaranya selalu menggunakan masker, mengatur tempat acara yang sesuai dengan prinsip social distancing serta menyediakan tempat mencuci tangan atau dengan menyediakan tempat hand sanitizer. Ditambah lagi dengan melakukan test rapid atau swab antigen pada semua pihak yang terlibat dalam acara tersebut guna memastikan terbebas dari penularan covid-19.
Ary pun berharap di 2021 ini berbagai even bisa tetap diselenggarakan dengan baik. Sebab, bisnis event organizer mampu pula menggerakan sektor UMKM yang berperan besar dalam menggerakan perekonomi bangsa.
“Event memiliki efek domino pada sektor UMKM dan industri kreatif. Karena hampir semua kebutuhan kami tergantung pada sektor UMKM dalam mendukung sebuah acara. Jadi mudah-mudahan di 2021 semuanya bisa lebih baik lagi dengan tetap memperhatikan aturan mengenai protokol kesehatan secara ketat,” ujar Ary.