Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep tengah gencar berinvestasi di saham PT Aneka Tambang Tbk. Kaesang beberapa kali membagikan kegemarannya itu melalui Twitter pribadinya.
Teranyar, putra ketiga Presiden Jokowi itu meramal saham Antam bisa melesat hingga 4.000 per lembar saham.
"Yup sudah jebol, nunggu sampe 4000," ucap Kaesang membalas cuitan @oscarchrstt mengutip akun Twitternya, Kamis (7/1/2021).
Baca juga: Sahamnya Sering Disebut Kaesang di Twitter, PGN: Kami Tidak Punya Kerjasama Endorsement
Mengutip data RTI, saham emiten bersandi ANTM itu menguat 380 poin atau 17,12 persen pada penutupan perdagangan Kamis ini. Penguatan mengerek saham berada di level 2.600 per lembar saham.
Total volume yang diperdagangkan mencapai 1,98 miliar lembar saham dengan nilai transaksi Rp 4,95 triliun.
Dalam satu minggu terakhir, pergerakan saham sudah menguat 33,68 persen. Sepanjang 2020, emiten yang menjadi andalan saat pandemi ini telah menguat 220,99 persen.
Lantas, bagaimana prospek saham dari emiten produsen emas dan nikel tersebut?
Analis PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, prospek Antam memang terlihat masih menarik.
Baca juga: Blok Wabu akan Digarap Antam, Anggota DPD Ingatkan Hak Orang Asli Papua
Selain karena emas yang menjadi aset safe haven saat dunia masih dilanda ketidakpastian, pergerakan saham bakal didorong oleh proyek mobil listrik.
Proyek mobil listrik yang tengah digencarkan Indonesia ini bakal mendongkrak permintaan nikel.
"Harga masih bisa lanjut menguat. Adapun untuk target, ANTM bisa ke 2.810 (per lembar saham)," sebut Sukarno kepada Kompas.com.
Sebagai informasi, menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu menuturkan, mobil listrik membuat RI tidak lagi membuang-buang devisa.
Bahkan jarak tempuh dari Jakarta ke Bali hanya menghabiskan Rp 200.000. Nominal ini tentu lebih murah ketimbang membeli bensin untuk mobil berbahan bakar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saham Antam Disebut Kaesang Bakal Sentuh Rp 4.000, Apa Kata Analis?"