News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mendag Lutfi: Kacang Kedelai Permasalahan yang Tidak Mudah

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasokan kedelai nasional diperkirakan akan aman untuk memenuhi kebutuhan kedelai rata-rata 2,5 - 2,6 juta ton per tahun.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi angkat bicara mengenai permasalahan kacang kedelai yang langka di pasar.

Menurutnya, kacang kedelai menjadi permasalahan yang tidak mudah karena 90 persen lebih ketersediaannya di Indonesia adalah impor.

"Yang terjadi sekarang ini tingginya permintaan dunia terhadap kacang kedelai bersamaan dengan terganggunya cuaca maupun keadaan ekonomi di dunia," kata Mendag saat konferensi pers secara daring, Senin (11/1/2021).

Baca juga: Politikus PKS Desak BUMN Pangan Perkuat Riset Kedelai

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat ini menyebut harga kacang kedelai sekarang yakni 13 dolar AS per rumpunnya dan harga tersebut yang tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Lutfi menerangkan beberapa pemicu permasalahan langkanya kacang kedelai yang terjadi sehingga menyebabkan lonjakan harga.

"Pertama karena gangguan cuaca el nina di amerika latin yang menyebabkan lahan basah di Brasil dan Argentina kemudian diperparah dengan Argentina yang mengalami pemogokan kalau dulu di sektor distribusi, sekarang di pelabuhan. Jadi yang satu berhenti yang satu mulai, satu mulai yang satu berhenti, ini menjadi suatu gangguan tersendiri dari Argentina," tukasnya.

Baca juga: Soal Harga Kedelai, Komisi IV DPR Apresiasi Langkah Cepat Kementan

Adapun diketahui proses pengiriman kacang kedelai dibawa dari Argentina ke Brasil untuk pengapalan ocean going.

"Jadi inilah permasalahan logistik dan suplai (yang menyebabkan langkanya kacang kedelai)," ucap Mendag Lutfi.

Pemicu yang kedua adalah masalah permintaan yang tinggi dari China ke AS untuk pakan ternak babi tahun 2019-2020.

"Setelah flu babi melanda, ternak babi di China kemudian mengatur pakan ternak terhadap kacang kedelai yang meningkat permintaannya dalam waktu yang singkat. Biasanya permintaan dar China 15 juta menjadi 28 juta. Inilah yang menyebabkan harga yang tinggi," terang Lutfi.

Kedelai Indonesia Cukup

Namun demikian, Kementerian Perdagangan memastikan stok kacang kedelai 3-4 bulan ke depan hanya saja kenaikan harga tidak bisa terelakkan.

Mendag Lutfi meminta agar masyarakat ataupun supplier memaklumi ketersediaan kacang kedelai yang terbatas di dalam negeri.

Menurutnya, langkah impor harus dilakukan untuk memenuhi permintaan meski adanya kenaikan harga dari emula 13 ribu per kilo menjadi 15 ribu per kilo.

Adapun, Mendag menjamin akan selalu menjaga kenaikan harga karena kacang kedelai bagaimanapun penting dalam pemenuhan gizi bangsa.

"Saya berjanji setiap tiga bulan sekali kita akan membantu koperasi melakukan estimasi harga wajar untuk tahu dan tempe," bebernya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini