News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

HIPMI Minta Pemerintah Prioritaskan Vaksinasi ke Pengusaha

Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis saat melakukan simulasi uji klinis vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021). Simulasi ini untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat calon penerima vaksin dan juga sebagai upaya untuk memastikan kesiapan tenaga medis atau vaksinator saat bertugas. Nantinya vaksin akan disebar di setiap puskesmas dengan kuota setiap harinya sebanyak 60 vaksin, Adapun Badan Pengawas obat dan Makanan telah mengeluarkan izin edar darurat untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac dan menyatakan vaksin tersebut telah lulus uji keamanan dan keampuhan. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menjelang vaksinasi yang akan berlangsung hari ini, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta pemerintah agar juga memprioritaskan vaksinasi Covid-19 kepada para pelaku usaha.

"Ini agar para pengusaha bisa kembali menggerakkan perekonomian nasional yang terpuruk akibat pandemi Covid-19," kata fungsionaris HIPMI Muhamad Alipudin dalam keterangan yang diterima, Selasa (12/1/2021).

Vaksinasi bagi pelaku usaha menurutnya penting selain untuk para tenaga kesehatan

"Dua kelompok masyarakat yang diprioritaskan agar Indonesia kembali bangkit itu, ya tenaga kesehatan dan pelaku usaha. Kedua kelompok masyarakat itu penting mendapatkan prioritas divaksin Covid-19," kata dia.

Dia menyebut, tenaga kesehatan, setelah divaksin Covid-19 akan tangguh dalam memberikan penanganan kesehatan kepada masyarakat.

Baca juga: Politisi PDIP Ribka Tjiptaning Menolak Divaksinasi, Mending Saya Bayar Rp 5 Juta

Sedangkan pelaku usaha setelah divaksin Covid-19 segera menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

"Insyaallah setelah divaksin Covid-19, tanpa rasa khawatir lagi, kami siap bergerak secepat mungkin agar ekonomi Indonesia kembali bangkit," kata dia.

Baca juga: Kejar Herd Imunity, Satgas akan Sosialisasikan Vaksinasi Secara Masif

Pandemi Covid-19 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus pada dua kuartal berturut-turut. Pada kuartal II Tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen dan kembali tercatat minus 3,49 persen pada kuartal III Tahun 2020.

Sebelumnya, pemerintah akan memulai program vaksinasi Covid-19. Penyuntikan perdana rencananya akan dilakukan pada 13-15 Januari 2020. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa Vaksinasi perdana Covid-19 dibagi ke dalam 3 kelompok.

"Jadi akan ada tiga kelompok besar yang akan menerima penyuntikan vaksin perdana,"  kata Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan,  Jakarta, Kamis, (8/1/2021).

Kelompok pertama yakni Presiden, sejumlah pejabat pemerintah pusat dan pejabat daerah. Kelompok kedua yakni pengurus profesi organisasi kesehatan dan key opinion leader kesehatan pusat dan  daerah, kelompok ke tiga adalah tokoh agama pusat  dan daerah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021. 

Sejumlah pejabat publik mewakili kelompok pertama juga akan disuntik bersamaan dengan presiden. Diantaranya yakni Menkes Budi Gunadi Sadikin, MenBUMN Erick Thohir,  Menlu Retno Marsudi, Mendikbud Nadiem Makarim, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, ketua Satgas Covid-19 Letjen Doni Monardo, dan Kepala BPOM Penny Lukito.

Pada tanggal yang sama, ada Ketua IDI Muhammad Daeng, ketua PPNI Harif Fadilah, Ketua PP IBI Emi Nurjasmi, ahli vaksin milenial Digayuza Rambe, Ketua MCCC Agus Syamsuddin, Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Muhammad Makky Zamzami, Najwa Shihab, dr Tirta, Raffi Ahmad, dan Bunga Citra Lestari mewakili kelompok kedua.

Untuk kelompok ketiga vaksinasi perdana yakni Ketua PBNU Marsudi Syuhud, perwakilan Muhammadiyah, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ustaz Das'ad Latief, Perwakilan organisasi kristen, Katolik, Budha, dan Hindu.

Sementara itu vaksinasi pada 14 dan 15 Januari akan dilakukan kepada pejabat publik daerah, gubernur, Sekda, Kadinkes, Kapolda, Pangdam, dan Dirut RSUD Rujukan Covid-19 mewakili kelompok pertama.

Selain itu, pengurus profesi dan asosiasi tenaga kesehatan dan key opinion leader kesehatan daerah mewakili kelompok ke dua, dan tokoh agama daerah mewakili kelompok ketiga.

Presiden akan menggunakan vaksin Sinovac yang telah tiba di Indonesia pada Desember tahun lalu. Presiden menyatakan bahwa dirinya menjadi orang pertama vaksin bukan untuk mendahulukan diri sendiri. Melainkan untuk memastikan bahwa vaksin yang akan digunakan aman.

"Mengapa Presiden jadi yang pertama? Bukan hendak mendahulukan diri sendiri, tapi agar semua yakin bahwa vaksin ini aman dan halal. Jadi, siap-siap saja," kata Presiden.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini