Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 belum berakhir, namun diprediksi sektor industri properti menuju masa pemulihan di tahun 2021.
Hal tersebut didukung dengan hadirnya vaksinasi pada Januari tahun ini sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.
Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti (ACP) Rizkan Firman mengatakan, faktor pendukung sektor industri properti bangkit di tahun 2021 adalah beroperasinya kereta ringan (LRT) Jabodebek yang ditargetkan selesai dan beroperasi pada 2022.
Baca juga: Daftar Lengkap Harta dan Aset Properti Enam Menteri Baru, Siapa yang Punya Kekayaan Terbanyak?
"Beroperasinya LRT akan menjadi salah satu katalis untuk meningkatkan kinerja PT Adhi Commuter Properti pada tahun 2021,” kata Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti (ACP) Rizkan Firman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).
Rizkan melanjutkan, permintaan terhadap properti, khususnya proyek-proyek yang ditangani ACP diproyeksi meningkat seiring kebijakan suku bunga acuan BI berada di level 3,75 persen dan rasio nilai pinjaman (LTV) untuk pembiayaan properti sebesar lima persen mempermudah calon pembeli properti untuk menggunakan fasilitas KPA/KPR.
“Disahkannya UU Cipta Kerja mengizinkan warga negara asing (WNA) memiliki hak milik atas properti berupa apartemen atau rumah susun ini menjadi katalis positif tahun ini.
Baca juga: Perusahaan Properti Agresif Garap Wisata Alam Petualangan
Ditambah pula, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 4 hingga 5 persen, sehingga PT Adhi Commuter Properti yakin kinerja perusahaan semakin terdongkrak di tahun ini,” ujar Rizkan.
Melihat banyaknya stimulus yang mendukung industri properti tersebut, menurutnya, merupakan momentum bagi ACP untuk melakukan langkah strategis di tengah pandemi.
PT Adhi Commuter Properti melakukan mitigasi pandemi dengan menerapkan strategi digital marketing dalam kegiatan pemasaran dan penjualan.
Selain itu, ACP juga memperbanyak mitra agen penjualan dalam mendukung progress penjualan unit pada masing-masing proyek, serta menawarkan kemudahan pembayaran uang muka dan diskon menarik untuk konsumen, terlebih lagi kami memberikan stimulus biaya Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) sehingga konsumen hanya melengkapi dan mengumpulkan dokumen saja untuk akad kredit.
Adapun Bank BUMN dan Swasta yang bekerjasama dengan ACP adalah BNI, BRI, Mandiri, BTN, dan CIMB Niaga,” sebut Rizkan.
ACP, sambungnya, berkonsentrasi untuk mencapai target pengembangan dan penjualan pada tahun 2021, setelah berhasil melaksanakan kegiatan handover/serahterima unit kepada konsumen, yakni LRT City Bekasi – Eastern Green, LRT City Jatibening Tahap 1, LRT City Sentul Tahap 1, dan LRT City MTH pada tahun 2020.
“Target untuk tahun 2021 adalah rencana serah terima proyek Cisauk Point Tahap 1 dan Adhi City Sentul Tahap 1.
Kemudian, proyek LRT City Bekasi – Green Avenue saat ini dalam tahap pekerjaan pondasi. Sementara itu, proyek LRT City Tebet memasuki progress pekerjaan basement,” ujarnya.
Rizkan menambahkan, untuk proyek LRT City Ciracas Tahap 1 pun telah memasuki tahap pekerjaan struktur lantai atas, dengan target topping off tower apartemen pada Agustus 2021.
Sedangkan, untuk proyek Grand Central Bogor akan dimulai pada Q2 2021 dengan progress terkini berupa bangunan ruko yang sudah mencapai tahap finishing.
“PT Adhi Commuter Properti juga akan launching dua produk high-rise terbaru, yakni LRT City Cibubur dengan pengembangan awal sekitar 5 hektar (±5 Ha) yang terintegrasi langsung dengan Stasiun LRT Harjamukti.
Selain itu ada Oase Park – Member of LRT City seluas 5,2 hektar (±5,2 Ha) yang bekerjasama dengan Perum PPD untuk TOD berbasis transportasi Bus TransJakarta, di mana lokasi tersebut terhubung langsung dengan pool & shuttle bus PPD Transjakarta Ciputat.
Ada pula pengembangan Kawasan Adhi City Sentul Tahap 2 yang bekerjasama dengan PT Sigma Eltra Propertindo berupa township development di Kawasan Sentul. Kawasan yang akan dikembangkan secara bertahap ini, secara total nantinya akan seluas 120 hektar (±120 ha), dimana tahap pertama yang sudah mulai dikembangkan di akhir 2020 adalah sebesar 50 hektar (±50 ha).
“Pada 2021, PT Adhi Commuter Properti menargetkan realisasi penjualan lebih dari Rp 1,3 triliun dan berencana melakukan aksi korporasi yaitu Obligasi di Bulan April serta IPO di akhir tahun 2021 ini,” imbuhnya.
Rizkan menjelaskan bahwa Adhi Commuter Properti sebagai pelopor hunian TOD memiliki beragam keunggulan.
Proyek-proyek ACP bernilai tinggi karena terintegrasi langsung dengan sarana/prasarana transportasi massal, seperti Stasiun LRT, KRL dan Halte Busway TransJakarta.
“Pendekatan prinsip TOD merupakan salah satu konsep yang digunakan dalam perencanaan pengembangan kawasan PT Adhi Commuter Properti," katanya.