Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, pembiayaan menggunakan instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terus naik sejak SBSN pertama kali digunakan pada 2013.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, nilai pembiayaan SBSN secara akumulatif sudah mencapai Rp 145,84 triliun.
"Volume ini tentu akan menyebabkan Indonesia semakin memiliki posisi di dalam pembiayaan syariah dunia karena nilainya semakin signifikan," ujarnya dalam Forum Kebijakan Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melalui SBSN Tahun 2021 secara virtual, Rabu (20/1/2021).
Sri Mulyani menjelaskan, jumlah kementerian dan lembaga yang sekarang sudah ikut di dalam menggunakan SBSN makin banyak.
Baca juga: DPR Ingatkan Pemerintah Soal Risiko Utang RI Capai Rp 5.910 Triliun
"Tadinya pada tahun 2013 baru 1 kementerian dan lembaga, pecah telur. Kemudian, meningkat menjadi 8 kementerian dan lembaga untuk tahun 2020, jadi sudah ada 8 partner kami," katanya.
Baca juga: Sri Mulyani Berterima Kasih, Banyak Kementerian Manfaatkan SBSN untuk Biayai Proyek Infrastruktur
Kementerian dan lembaga itu, lanjut dia, menyiapkan proyek-proyek untuk dibiayai dengan SBSN dan untuk tahun 2021 meningkat lagi menjadi 11 partner.
"Kami berharap bahwa seluruh partner kementerian dan lembaga tadi yang 8 di 2020, saya menyampaikan terima kasih ikut serta dalam mengawasi jalannya proyek infrastruktur. Ini tidak mudah karena adanya pandemi Covid-19," pungkas Sri Mulyani.